Ditlantas Polda Riau Gunakan Teknologi 3D untuk Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

Metode-TAA-ungkap-Laka-Lantas.jpg
(Dok. Ditlantas Polda Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau kini semakin mengedepankan teknologi tinggi dalam proses investigasi kecelakaan lalu lintas. 

Langkah ini diwujudkan dengan penerapan metode Traffic Accident Analysis (TAA), pendekatan modern yang memanfaatkan perangkat canggih untuk mengungkap sebab dan akibat kecelakaan secara lebih tepat dan menyeluruh.

Metode TAA memanfaatkan teknologi 3D Laser Scanner Leica PS360 yang mampu melakukan pemindaian dan perekaman detail kejadian kecelakaan, mulai dari sebelum insiden terjadi, saat terjadinya kecelakaan, hingga proses pasca-kejadian. 

Dengan menggunakan data hasil pemindaian, petugas dapat merekonstruksi kejadian secara visual dalam bentuk animasi tiga dimensi (3D) yang mudah dipahami dan komprehensif.

"Metode TAA ini menggunakan peralatan mutakhir berupa 3D Laser Scanner Leica PS360, yang mampu merekam dan menganalisis kejadian dari sebelum, saat, hingga setelah kecelakaan," ungkap Kasubdit Gakkum, AKBP Lagomo, Jumat, 30 Mei 2025.

Dengan metode ini, Ditlantas Polda Riau dapat menyusun kronologi kejadian dengan lebih presisi dan akurat. Selain itu, hasil rekonstruksi yang berupa animasi 3D memudahkan pemahaman bagi semua pihak, mulai dari penyidik, korban, hingga pengadilan.


Lebih lanjut, Lagomo menjelaskan penggunaan teknologi ini tidak hanya membantu penyidik mengungkap penyebab kecelakaan dengan lebih cepat, namun meningkatkan kualitas data yang diperoleh. 

Ia berharap penerapan TAA sangat membantu proses evaluasi dan penegakan hukum yang selama ini masih terkendala oleh keterbatasan data lapangan.

“Dengan TAA, kami mampu mengumpulkan data dengan tingkat akurasi tinggi dan menyajikannya dalam bentuk visualisasi yang mudah dipahami. Hal ini tentu sangat membantu dalam proses evaluasi kejadian serta pembuktian hukum di pengadilan. Metode ini mempercepat penyelidikan sekaligus menjamin objektivitas dan transparansi dalam penegakan hukum,” jelas Lagomo.

Selain itu, TAA juga dinilai sangat efisien karena tidak memerlukan banyak personel di lapangan. 

Data yang dihasilkan berupa point cloud memungkinkan petugas membuat sketsa digital dan animasi fly-through yang bisa memperlihatkan dinamika kecelakaan dari berbagai sudut pandang. 

Hal ini sangat berguna baik untuk penyidikan maupun untuk kebutuhan persidangan.

"Dengan penerapan metode ini, Ditlantas Polda Riau optimis proses penanganan kecelakaan lalu lintas akan berjalan lebih cepat, efisien, dan akurat," pungkasnya.