Perambah Tewas Diterkam Harimau, BBKSDA Minta Setop Aktivitas di Teluk Lanus

Harimau-Sumatera-terekam-kamera.jpg
(Dok BBKSDA Riau)

Laporan Hendra Dedafta

RIAU ONLINE, SIAK-Interaksi negatif antara manusia dengan satwa Harimau Sumatera kembali terjadi di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Siak, satu orang warga Kepulauan Meranti tewas. BBKSDA himbau Masyarakat hindari Aktivitas dalam hutan, Siak, Selasa 20 Desember 2022.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, M Mahfud. Membenarkan telah terjadi Interaksi negatif antara manusia dengan satwa Harimau Sumatera.

 

Korban bernama Acai (50) merupakan warga Kepulauan Meranti, Korban dan para saksi merupakan pekerja penebang liar yang sedang bekerja menebang kayu mahang di lokasi kejadian.

 

Lanjut M Mahfud menjelaskan, tim dari Balai Besar KSDA Riau telah berkoordinasi dengan Polsek Sungai Apit dan Camat Sungai Apit untuk mengingatkan Masyarakat agar menghindari aktivitas di dalam hutan dan tidak melakukan kegiatan penebangan liar.

 

"Tim Balai Besar KSDA Riau akan melakukan cek lokasi kejadian bersama kepala rombongan pekerja setelah selesai mengurus pemakaman dan berbelasungkawa dengan pihak keluarga," terangnya.

 

Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang berada di sekitar lokasi kejadian, yakni PT. Uniseraya untuk melakukan pemasangan spanduk atau papan peringatan pada lokasi kejadian, sehingga diharapkan dapat mencegah kejadian serupa untuk tidak terulang lagi.

 

Kami dari tim Balai Besar KSDA Riau turut berdukacita yang mendalam kepada keluarga korban dan menghimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan penebangan illegal yang dapat merusak habitat satwa liar.


 

"Masyarakat dilarang bertindak anarkhis pada satwa liar terutama satwa liar yang dilindungi oleh negara. Semoga masyarakat semakin peduli terhadap kelestarian habitat satwa liar yang dilindungi sehingga dapat meminimalisir potensi terjadinya interaksi negatif antara manusia dengan satwa liar. Karena itu tugas bersama, tugas kita semua," tegasnya.

 

Menurut keterangan saksi an Cen Cen (20) sedang tidur bersama dengan korban an Acai (50). Pada saat tidur tersebut saksi an. Cen Cen mendengar suara kegaduhan dari arah korban yang sedang tidur dan mendengar suara erangan korban. 

 

Pada saat tersebut saksi yang juga merupakan kepala rombongan pekerja an Apen (43), juga mendengar suara erangan dari arah korban yang diduga korban telah diseret oleh satwa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae);

 

Mendengar suara dari arah korban tersebut, saksi - saksi dan para pekerja kayu mahang lainnya mencari sumber suara erangan korban yang tidak jauh dari bedeng tempat tidur para pekerja kayu mahang dan didapati korban telah meninggal dunia dengan keadaan luka pada leher dan wajah, kondisi leher berlobang dan luka robek pada bagian pipi sebelah kanan.

 

Menurut saksi - saksi bahwa korban diduga telah diserang dan diseret oleh satwa harimau sumatera karena para saksi tidak melihat, saat kejadian keadaan di lokasi masih dalam kondisi gelap.

 

Selanjutnya sekira pukul 16.00 WIB, korban dievakuasi dan dibawa ke kampung halaman di Kampung Balak Kabupaten Kepulauan Meranti.

 

Bedeng atau pondok peristirahatan para pekerja kayu mahang berada di wilayah hutan Sungai Belat Kampung Teluk Lanus yang merupakan habitat satwa liar. 

 

 

Lokasi kejadian kurang lebih 4 jam dari kampung Teluk Lanus menggunakan pongpong, diduga berada di wilayah Hutan Produksi Konversi (HPK), kurang lebih sejauh 1,5 km dari muara.