Gara-gara Cabai Merah, Syamsuar Panggil OPD hingga TPID, Kenapa?

Syamsuar465.jpg
(Tika Ayu/Riauonline)

Laporan Tika Ayu

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terdiri dari Pemerintah Daerah (Pemda) Riau dan Organisasi Perangkat Daerah menggelar mencari solusi terhadap inflasi yang naik, Rabu 10 Agustus 2022.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan bahwa kaaus inflasi yang tengah ada diyakininya dapat diturunkan dan dikendalikan. 

"Salah satu penyumbang inflasi terbesar adalah cabai. Komoditas  cabai merah ini berpengaruh inflasi pada daerah," ungkapnya saat ditemui di ruang Rapat Melati di Kantor Gubernur di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. 

Diungkap Syamsuar sebelumnya, dalam masalah cabai merah dari rapat  menghasilkan solusi berupa  untuk tidak tergantung pada pasokan cabai merah dari daerah tetangga.  Dikatakan Syamsuar alasannya karena jika pemasok masih dari luar daerah ini akan berpengaruh harganya misalnya dari sisi  transporatsi dan lain sebagainya. 

"Kita menggerakkan tanaman cabai  (sendiri,  red)  agar nanti harga bisa lebih murah," ungkapnya

Dari rapat yang berlangsung sejak pukul 10. 00 Wib hingga menjelang tengah hari  tersebut akan dilakukan upaya langkah cepat diantaranya operasi pasar, melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)  yang maju dan libatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan.

Terkait Operasi Pasar kata Syamsuar akan dilakukan di tiga wilayah,  seperti Kota Pekanbaru,  Kota Dumai dan Tembilahan.  Menurut penuturan Syamsuar alasan tiga kota kabupaten ini lantaran ketiganya sebagai indikator. 


"Kamu sepakat kami gerakan operasi pasar berkerja sama dengan pasara tani. Pasar tani sudah ada  dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan.dan tinggal dimatangkan saja," ungkapnya. 

Sedangkan soal BUMDes diketahui ada 1591 BUMDes, namun untuk pemanfaatan ini hanya menunjuk BUMDes yang maju. Dikatakan Syamsuar bahwa skemanya  dimulai dengan menginstruksikan penanam cabai di lahan dengan luas setengah hektar saja. 

Ia meyakini bahwa dengan luas tersebut  dapat membantu   keberadaan cabai yang masih kurang di Riau.

 

"Sekitar 15 ribu ton persediaan (cabai,  red) yang kurang di Riau.  Ini lah yang kita siapkan, kalau ini terjadi alhamdulillah inflasi bisa kita kendalikan dengan baik, harga lebih murah" tuturnya. 

Lanjut,  pemanfaatan BUMD pangan daerah menurut Syamsuar opsi tersebut jika dilakukan dapat percepat ketersediaan  pangan  jadi ada di daerah katanya.  (ADVERTORIAL PEMPROV RIAU)