5 Prinsip Pola Asuhan Atraumatik pada Anak

trauma-pada-anak.jpg
(pixabay)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Asuhan atraumatik adalah penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh seseorang, melalui pendekatan yang menghilangkan atau memperkecil distres psikologis dan fisik yang dialami oleh anak-anak dan keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan, yang mencakup pencegahan, diagnosis, penanganan atau penyembuhan kondisi akut atau kronis.

Lingkup pelayanan meliputi lingkungan, personal, distres psikologis dan fisik, di mana fokus yang pertama jangan melukai, dengan pengendalian perasaan, mencegah atau meminimalkan nyeri dan cedera pada tubuh. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Anak, 5 prinsip pola asuhan atraumatik pada anak, simak ulasannya berikut ini.

 

Tujuan utama perawatan atraumatik adalah jangan melukai dengan mencegah atau meminimalkan pemisahan anak dari keluarganya, dan meningkatkan pengendalian perasaan.

Beberapa contoh pemberian asuhan atraumatik meliputi pengembangan hubungan anak-orang tua selama dirawat di rumah sakit, mengendalikan rasa sakit, memberikan privasi pada anak, memberikan aktivitas bermain untuk mengungkapkan ketakutan, dan menyediakan pilihan untuk anak-anak.

Beberapa kasus yang sering dijumpai di masyarakat seperti peristiwa yang menimbulkan trauma pada anak adalah cemas, marah, nyeri dan lain-lain.

Apabila hal tersebut dibiarkan dapat menyebabkan dampak psikologis pada anak dan tentunya akan mengganggu perkembangan anak.


Dengan demikian atraumatic care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan pada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologi dari tindakan keperawatan yang diberikan seperti memperhatikan dampak tindakan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak terjadinya trauma.

Berikut 5 prinsip pola asuhan atraumatik pada anak, di antaranya :

a. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak, melalui peningkatan kontrol orang tua pada anak, diharapkan anak mandiri dalam kehidupannya, anak akan selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari, selalu bersikap waspada dalam segala hal, serta pendidikan terhadap kemampuan dan keterampilan orang tua dalam mengawasi perawatan anak.

b. Mencegah dan mengurangi cedera dan nyeri, mengurangi nyeri merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam keperawatan anak.

Proses pengurangan rasa nyeri sering kali tidak bisa dihilangkan secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai teknik misalnya distraksi, relaksasi, imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

c. Anak, 5 prinsip pola asuhan atraumatik pada anak selanjutnya adalah menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga, dampak perpisahan dari keluarga maka anak mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, ketakutan, kurang kasih sayang sehingga gangguan ini akan menghambat proses penyembuhan anak dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

d. Modifikasi lingkungan, melalui modifikasi lingkungan fisik yang bernuansa anak dapat meningkatkan keceriaan, perasaan aman dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman di lingkungannya.

e. Tidak melakukan kekerasan pada anak, kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat berarti dalam kehidupan anak. Apabila ini terjadi pada saat anak dalam proses tumbuh kembang maka kemungkinan pencapaian kematangan akan terhambat, dengan demikian tindakan kekerasan pada anak sangat tidak dianjurkan karena akan memperberat kondisi anak.

Sekian informasi mengenai Anak, 5 prinsip pola asuhan atraumatik pada anak. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.