3 Fakta Deodoran Dalam Mengatasi Bau Badan

deodorant2.jpg
(pixabay)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Bau badan merupakan masalah yang sangat mengganggu aktivitas. Hal ini sering terjadi ketika tubuh berkeringat sehingga menimbulkan perasaan kurang percaya diri bagi seseorang yang mengalaminya.

Bau badan dapat ditimbulkan karena kurang menjaga kebersihan badan dan adanya aktivitas bakteri seperti kelompok Corynebacterium, Propionibacteria, dan Staphylococcus epidermidis, serta bakteri lain seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Streptococcus pyogenes.

Bau badan tidak sedap akan memengaruhi kualitas hidup dan membuat penderita merasa malu. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Cara menghilangkan bau badan, 3 fakta deodoran dalam mengatasi bau badan, simak ulasannya berikut ini.

Masalah Bau Badan

Keringat berlebih atau dapat memicu masalah bau badan. Negara- negara di Asia Tenggara, memiliki prevalensi hiperhidrosis primer lebih tinggi yaitu mencapai 3% dari total populasi.


 

Orang Asia yang memiliki bau badan tidak sedap sering tidak diterima dalam pergaulan sehingga memicu adanya masalah kecemasan.

Deodoran adalah suatu produk yang ditujukan untuk mengurangi atau menutupi bau ketiak melalui kerja antimikroba terhadap organismeorganisme penyebab bau badan.

3 fakta deodoran dalam mengatasi bau badan, diantaranya :

  1. Bahan yang biasa digunakan pada deodoran yaitu antiperspirant yang merupakan golongan aluminium. Salah satunya yaitu aluminium kalium sulfat. Aluminium kalium sulfat atau yang dikenal dengan sebutan tawas ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan khususnya pada daerah ketiak dengan cara mengurangi produksi keringat karena saluran keringat yang dipersempit, namun tidak menyumbat pori-pori seperti yang dilakukan aluminium klorida sehingga dapat digunakan sebagai bahan utama alternatif dalam formula deodoran antiprespirant yang aman dan efektif.
  2. Cara menghilangkan bau badan, 3 fakta deodoran dalam mengatasi bau badan selanjutnya adalah, pada deodoran dibutuhkan juga bahan antibakteri untuk mengurangi bakteri penyebab bau badan. Komponen minyak atsiri daun jeruk purut yang telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu senyawa sitronellal, dan sabinene dengan mekanisme menghambat sintesis DNA, RNA, dinding polisakarida dan ergosterol membran sel.
  3. Deodoran antiperspirant adalah salah satu produk yang paling umum yang menyebabkan alergi kosmetik. Pada konsentrasi minyak atsiri 2% menunjukan adanya aktivitas anti bakteri pada Streptococcus Epidermidis yang merupakan bakteri penyebab bau badan. Minyak atsiri mudah menguap sehingga diformulasi dalam bentuk deodoran losion agar dapat lebih lama menempel pada kulit.

Evaluasi terhadap sifat iritatif pada sediaan topikal penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menjamin bahwa sediaan yang diproduksi memiliki efektivitas yang baik dan tidak mengiritasi kulit ketika digunakan dan meminimalisir efek samping pada kulit.

Uji kenyamanan pemakaian pada pengguna karena dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan konsumen suatu kosmetik tidak hanya dinilai berdasarkan dengan aktivitas yang dimiliki suatu produk, namun juga berdasarkan kenyamanan saat suatu produk digunakan hal ini dapat dilihat berdasarkan sifat fisik dari suatu produk.

 

Deodoran losion aluminium kalium sulfat sebagai antiperspirant yang dikombinasikan dengan minyak atsiri daun jeruk purut sebagai antibakteri yang stabil sifat fisiknya, tidak mengiritasi dan dapat diterima khalayak umum.

Sekian informasi mengenai Cara menghilangkan bau badan, 3 fakta deodoran dalam mengatasi bau badan. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.