DP3A Pekanbaru Siap Beri Pendampingan Mahasiswi Diduga Korban Pelecehan

mahasiswi.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Pekanbaru siap memberi pendampingan kepada mahasiswi diduga korban pelecehan seksual oleh oknum di FISIP Universitas Riau.

Kepala DP3A Kota Pekanbaru, Chairani mengaku siap mendampingi korban. Namun ia masih menanti fakta dari dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Riau angkatan tahun 2018. Kasus ini pun mencuat usai korban mengunggah pengakuannya ke media sosial.

Chairani mengatakan siap mendampingi apabila korban melaporkan hal ini ke UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru. Pihaknya bakal menelusuri lebih lanjut seiring fakta yang ada.

"Kita masih menanti fakta dari kejadian ini, apalagi informasinya simpang siur. Namun kita siap mendampingi korban bila nantinya membutuhkan pendampingan dari tim," terangnya, Kamis 4 November 2021.


Ia menyayangkan bila kejadian itu memang dilakukan oleh oknum akademisi di perguruan tinggi. Maka pihaknya siap menfasilitasi secara kekeluargaan terkait dugaan kasus tersebut.

Chairani berharap kalangan kampus mestinya menghormati harkat dan martabat wanita. Apalagi diduga pelaku merupakan akademisi dan korban merupakan mahasiswi. Ia menyebut, mahasiswi itu mestinya mendapat perlindungan karena tengah menempuh pendidikan di kampus.

"Korban juga sedang berupaya menuntaskan studinya di kampus itu. Ini mahasiswinya, mestinya mendapat perlindungan. Takutnya dengan kejadian ini berdampak kepada psikis korban," paparnya.

Pihaknya siap menindaklanjuti bila korban melayangkan laporan ke UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru di DP3A Kota Pekanbaru. Mereka juga siap menelusuri dugaan pelecehan di kampus tersebut.

"Kita akan telusuri dulu seperti apa kejadiannya, maka kita imbau semua pihak agar menghargai harkat dan martabat perempuan dalam segala situasi," imbuhnya.