Terdampak Pandemi, Pramugari Cantik Banting Stir Jualan Lontong

pramugari-jualan-lontong.jpg
(Instagram @lontongsayur.ku)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Pramugari cantik banting stir jualan lontongViral penjual lontong sayur berparas cantik. Ternyata, penjual lontong sayur tersebut merupakan mantan pramugari yang terkena dampak COVID-19. Ini kisahnya.

Ada yang menarik perhatian dari gerai lontong sayur yang berada di kawasan Tangerang. Pemilik gerai lontong sayur itu adalah seorang perempuan cantik yang merupakan mantan pramugari.

Gerainya menjadi viral setelah dibagikan oleh pengguna TikTok dengan akun @hendry.jonathan. Dalam video tersebut, memperlihatkan perempuan cantik tengah meracik pesanan dan melayani pelanggannya.

Dihubungi detikcom (19/03) perempuan cantik itu bernama Qorry Natawijaya. Qorry membenarkan bahwa dirinya adalah mantan pramugari dari sebuah maskapai penerbangan.

Qorry mengatakan kalau bisnis lontong sayur ini baru dirintis, tepatnya pada 14 Februari 2021 kemarin. Sebenarnya Qorry memang sudah menekuni bisnis kuliner sejak lama saat ia masih menjadi pramugari.

Dua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir Jalan

Dua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir JalanDua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir Jalan Foto: Instagram @lontongsayur.ku

Bisnis kuliner yang pertama dijalani adalah Nasi Balap Puyung RM. Mataram yang merupakan makanan khas Lombok. Bisnis kulinernya tersebut berada di Jalan Markesal Surya Drama, Belakang Bandara Soekarno Hatta dan sudah memiliki empat cabang.


Dua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir JalanDua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir Jalan Foto: Instagram @lontongsayur.ku

"Jadi sebelumnya emang udah bikin bisnis kuliner duluan nih pas masih terbang. Awalnya itu saya suka makanan khas Lombok. Terus kayak tertarik aja bikin bisnis kuliner. Itu pun udah buka empat cabang," ujar Qorry.

Lebih lanjut, Qorry kemudian menambah bisnis kuliner lontong sayur saat pandemi. Itu karena kontrak kerjanya sebagai pramugrasi tidak diperpanjang, karena pihak perusahaan harus mengurangi karyawan akibat pandemi.

"Jadi emang kebetulan kan pandemi dan kontrak itu berakhir di bulan November. Perusahaan emang mengurangi karyawan. Jadi yang kontraknya habis, gak diperpanjang dulu. Cuma kalau kabarnya kalau nanti misalnya udah normal," tutur Qorry.

Dua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir JalanDua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir Jalan Foto: Instagram @lontongsayur.ku

Setelah memutar otak, akhirnya ia terpikirkan untuk membuka bisnis lontong sayur bersama dengan rekannya, Meitry Nurfazrina yang juga merupakan mantan pramugari. Bisnis lontong sayur tersebut dinamakan Lontong Sayurku.

Lokasinya ada di Jalan Raya Kutabumi, Pertokoan Barkah. Tepatnya di seberang Cityplaza, Tangerang. Lontong sayur yang ditawarkan itu diracik dengan resep turun temurun dari nenek Meitry.

"Resepnya sendiri itu sebenarnya dari neneknya Meitry, cuma kita modifikasi lagi. Bikin yang seunik mungkin yang belum ada. Makanya kita bikin dua varian kuah," ujar Qorry dikutip dari detikfood

Dua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir Jalan

Dua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir JalanDua Mantan Pramugari Cantik Kini Jualan Lontong Sayur di Pinggir Jalan Foto: Instagram @lontongsayur.ku

Gerai lontong sayur ini juga merupakan pelopor lontong sayur pertama yang menawarkan dua varian kuah, yaitu kuah original dan juga kuah kari. Harga seporsinya berkisar antara Rp 13.000 hingga Rp 30.000, tergantung dengan jenis lauk.

Untuk pilihan lauknya tersedia mulai dari ikan asin, telur balado, ceker, tahu, ayam dan masih banyak. Yang tak kalah menarik ada penampilan gerobaknya yang dibuat nyentrik dengan warna merah dan kuning.

Qorry mengatakan kalau gerai lontong sayurnya ini buka di dua sesi. Pertama mulai dari pukul 06.00-11.00 dan yang kedua pada pukul 16.00-21.00. Tak disangka, lontong sayur milik Qorry dan Meitry selalu diantre pembeli.