Kematian Bocah Penuh Luka di Bengkalis Masih Misteri

Ilustrasi-mayat2.jpg
(Antara)

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Temuan mayat bocah laki-laki di pinggir jalan menuju Desa Sungai Batang, Kecamatan Bengkalis, Kamis 17Juni 2021 kemarin, menimbukan kecurigaan warga.

Warga menduga, korban bernama Ri (13) merupakan korban pembunuhan. Sebab, kondisinya mengenaskan dengan robekan di bagian muka serta tangan kanan yang hampir putus diduga karena benda tajam.

"Kasian kalau melihat kondisi yang mengenaskan si anak (korban,red). Di bagian kepalanya robek dan tangan hampir putus seperti bekas bacokan benda tajam," kata Nas berbincang bincang dengan RIAU ONLINE.CO.ID, Jumat 18 Juni 2021.

Mengenai kematian RI (13) yang misterisus tersebut, Nas mengakui bersama warga yang melihat langsung ke lokasi tidak melihat adanya kucuran darah di sekitar korban.

Warga menduga, korban dibuang ke lokasi setelah sebelumnya dihabisi di tempat berbeda.


"Ceritanya santer, warga menduga korban dihabisi terlebih dahulu baru dibuang di semak tepi jalan itu. Tapi tentu, hasil akhirnya dari pihak kepolisian," bebernya menceritakan santer isu beredar di tengah warga.

Menyikapi simpang siurnya informasi kematian siswa kelas 5 di SDN 035 Ketam Putih, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawa angkat bicara.

Kapolres Bengkalis, mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berspekulasi kematian korban. Pihaknya sedang bekerja. Kasus sudah ditangani dan masih dalam penyelidikan.

"Masyarakat diminta untuk tidak berspekulasi terhadap kematian korban sehingga menimbulkan berita bohong atau hoax yang belum tentu kebenaranya. Kasus kematian anak itu (korban,red) sedang kami tangani dan biarkan kami bekerja. Jika terungkap, segera akan kita press rilis," imbuhnya.

Seperti diketahui, jasat korban pertama kali ditemukan oleh petani yang ingin pergi menoreh pohon karet di semak-semak tepi jalan.

"Ada warga yang noreh getah (menakik karet) menemukan mayat di semak-semak lokasi Desa Sungai Batang. Warga itu langsung melapor ke desa bahwa ada mayat. Saya dapat informasi itu saya langsung laporkan ke Polsek Bengkalis," kata Kepala Desa Ketamputih, Suhaimi.

Suhaimi mengatakan, pada malam orang tua korban sudah mengadu kehilangan anak yang diantar pergi mengaji namun tidak pulang ke rumah.

"Anak itu (korban, red) pergi mengaji dan tidak lagi pulang-pulang ke rumah. Dicari sama orang tua dan Forum Komitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) sampai subuh tidak ketemu. Sampai tempat mengaji tapi di depan rumah saja, korban tidak masuk ke rumah guru ngaji," terangnya.