Kasmarni, Mantan Camat yang Ikuti Jejak Suami jadi Bupati

Kasmarni2.jpg
(Humas Pemprov Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kasmarni akhirnya menjadi Bupati wanita pertama di Riau. Capaian ini akhirnya terjadi sebab satu lagi Bupati wanita terpilih, Rezita Meylani Yopie masih diperkarakan hasilnya di MK. Tak ayal Kasmarni menjadi wanita pertama yang mengucap sumpah jabatan hari ini.

Meski sarat dengan bayang-bayang sang suami, Amril Mukminin, Ibu empat anak yang lahir di Pekanbaru, 14 November 1974 tentu bukan wanita sembarangan.

Sebelum terjun ke kontestasi politik, Kasmarni merupakan seorang Aparat Sipil Negara (ASN). Memulai karir sebagai staf pegawai biro umum Setwilda TK  I Riau pada 1999, Kasmarni melewati sejumlah perpindahan dan peningkatan jabatan termasuk menjadi Sekcam dan Camat Pinggir pada 2011-2014.

Pada 2018 ia menjabat sebagai staf ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Bupati Bengkalis yang tak lain adalah suaminya sendiri. Posisi ini ia jabat hingga sesaat sebelum mencalonkan diri sebagai Bupati Bengkalis di 2020.


Ia menamatkan study terakhirnya sebagai Magister Manajemen di Universitas Teknologi Surabaya pada 2012 setelah sebelumnya menamatkan gelar strata 1 di prodi Sosiologi, Fisipol UNRI pada tahun 2000.

Dalam perjalanan karirnya, Kasmarni sempat mendapat sejumlah penghargaan di antaranya Satyalencana Karya Satya yang diberikan oleh Presiden indonesia, Joko Widodo pada 2017 lalu. Ia juga mendapat penghargaan Kartini award pada 2017 sebagai  perempuan inspiratif Indonesia oleh Yayasan Penghargaan Indonesia.

Selain itu sejumlah penghargaan juga ia raih bidang inovasi dan pemberdayaan PAUD dan Bina Keluarga Balita oleh sejumlah pemberi penghargaan.

Tercatat kekayaan Kasmarni mencapai 11,6 miliar rupiah pada laporan terakhirnya pada 2019 lalu. Sementara kekayaan sang Suami, Amril Mukminin berada di angka 12,67 miliar pada laporan terakhir tahun 2018.

 

Capaian Kasmarni sebagai Bupati Wanita pertama boleh jadi menjadi pertanda kebangkitan wanita di kancah politik Riau. Khusus bagi Kasmarni, ia harus membuktikan dapat mengemban jawatan tersebut dengan capaian melebihi sang suami. Berhasilkah Kasmarni?