Dilantik Jadi Wali Kota Dumai, Paisal Pernah Dituduh Radikal

Paisal.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Walikota Dumai, Paisal akan dilantik hari ini. Bersama wakilnya, Amris, Paisal akan menjadi Walikota ke- enam kota Dumai. 

Sebelum bertarung si kontestasi Pilwako Dumai, Paisal merupakan seorang birokrat. Tak tanggung-tanggung, ia sempat mengisi 11 jabatan di bidang pelayanan kesehatan.


Jabatan terakhirnya adalah Sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Kota Dumai. Jabatan ini harus dilepasnya sebagai konsekuensi ikut serta di Pilwako Dumai.

Tampilan keseharian Paisal yang kerap tampil dengan model celana gantung, memelihara jenggot dan selalu menggunakan peci putih pernah disebut terafiliasi dengan organisasi keagamaan yang dilarang.

Meski demikian hal ini dibantah keras pendukungnya. Salah satunya Ketua DPD Partai Nasdem Kota Dumai, Yusma, yang menyebut hal ini  tidak terbukti dan hanya sebuah kampanye hitam.

Ia menegaskan dalam pergaulan, Paisal tidak pernah memandang latar belakang suku dan agama seseorang.

Nasdem bersama PPP diketahui adalah mesin politik Paisal-Amris di Pilkada lalu. Tapi yang tak kalah mentereng adalah dukungan Ustadz Abdul Somad.

Ustadz kenamaan Riau tersebut sempat mengatakan  bahwa ia sangat mengenal dekat dengan Paisal, sosok yang membawanya syiar ke Dumai.

"Beliau (Paisal) tak mau soleh sendiri. Dialah yang membawa saya pertama kali ke Dumai ini. Banyak program-program yang bisa dia buat sewaktu menjadi kepala dinas. Sewaktu jadi Kabag Kesra pun banyak program-program keumatan," ujar UAS kala itu.


 

Sosok 45 tahun ini juga diketahui aktif di organisasi. Meski hanya berstatus anggota, ia tercatat aktif di tujuh organisasi diantaranya Komisi Penanggulangan AIDS, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kota Dumai, serta Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Dumai.