Angka Pemotongan Ternak Meningkat, Sapi 10,67 Persen, Babi 4,47 Persen

Kambing2.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Berdasarkan data Statistik Pemotongan Ternak di Provinsi Riau tahun 2019, hasil catatan Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menuliskan terdapat kenaikan angka pemotongan empat jenis ternak, yaitu ada sapi, kerbau, kambing, dan babi.

 

"Pada tahun 2019 terdapat kenaikan angka pemotongan pada empat jenis ternak yaitu sebesar 10,67 persen untuk ternak sapi, 8,91 persen untuk ternak kerbau, 78,38 persen untuk ternak kambing, dan 4,47 persen untuk ternak babi," tulis BPS Riau, seperti dikutip RiauOnline, Kamis, 18 Februari 2021. 

 

Masih dikutip RiauOnline dari BPS Riau, pemotongan ternak sapi terjadi di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2019 jumlah ternak sapi yang dipotong mengalami peningkatan pada triwulan III sebesar 55,14 persen, dan triwulan IV sebesar 2,44 persen.

 

"Terjadi penurunan pada triwulan I sebesar 10,19 persen, dan triwulan II sebesar 7,05 persen," tulis BPS Riau dalam laporan tahun 2019. 

 


Selanjutnya, pada tahun 2019, pemotongan ternak kerbau mengalami peningkatan di hampir seluruh triwulan. Peningkatan tertinggi untuk pemotongan ternak kerbau terjadi pada triwulan III sebesar 79,10 persen dan terendah pada triwulan IV sebesar 1,75 persen. 

 

"Pemotongan ternak kambing hanya terjadi di Kabupaten Siak. Kenaikan terbesar terjadi di Triwulan III, yaitu sebesar 316,39 persen," tulisnya

 

Kemudian, untuk ternak babi, pada triwulan I dan triwulan III terjadi penurunan sebesar 17,51 persen dan 4,44 persen, sedangkan pada triwulan II dan IV mengalami peningkatan 21,38 persen dan 22,65 persen.

 

"Pada tahun 2019, persentase pemotongan ternak sapi jantan terhadap jumlah pemotongan ternak sapi mencapai 14,28 persen, masing-masing pada triwulan I sebesar 19,84 persen, triwulan II sebesar 15,44 persen, triwulan III sebesar 9,64 persen dan triwulan IV sebesar 16,19 persen," ungkap BPS Riau dalam laporan 2019. 

 

Selanjutnya, pemotongan ternak sapi betina sebesar 60,24 persen dilakukan dengan alasan karena tidak produktif. Sementara itu, persentase pemotongan ternak kerbau betina terhadap jumlah pemotongan ternak kerbau sebesar 37,04 persen, masing-masing pada triwulan I sebesar 31,41 persen, triwulan II sebesar 31,29 persen, triwulan III sebesar 46,45 persen dan triwulan IV sebesar 41,47 persen. 

 

 

"Sama halnya dengan jenis ternak sapi betina, sebesar 99,22 persen pemotongan ternak kerbau betina dilakukan dengan alasan tidak produktif. Sementara itu, terdapat penurunan pada ternak domba sebesar 25,92 persen," tutupnya.