Dokter di Puskesmas Pucuk Rantau Masih Kosong, Kapus Bungkam

dokter-ilustrsi.jpg
(kompas)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Cita-cita Pemerintah akan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ternyata omong kosong belaka. Seperti yang dialami masyarakat Kecamatan Pucuk Rantau hingga saat ini masih belum bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter.

Tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau baik dokter umum maupun dokter gigi tengah kosong. Kekosongan tenaga dokter umum sudah terjadi sejak Mei 2018 lalu hingga saat ini. Kekosongan tenaga dokter ini sudah berlangsung satu tahun empat bulan lamanya.

Meskipun sudah mendapatkan desakan dari beberapa kalangan, tetap saja keberadaan dokter di negeri yang dijuluki 'Mutiara Di Ujung Negeri' ini masih tetap kosong.

Pj Kepala Desa Pangkalan, Kecamatan Pucuk Rantau, Aman mengatakan sampai kini tenaga dokter masih belum ada ditempatkan di Puskesmas Pucuk Rantau.

"Masih kosong, itu masyarakat yang menggunakan BPJS Kesehatan dilimpahkan semua ke Puskesmas Lubuk Jambi," ujar Aman ketika dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 6 November 2019.

Masyarakat Pucuk Rantau harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga dokter. Jarak tempuh dari Puskesmas Pangkalan Pucuk Rantau menuju Puskesmas Lubuk Jambi memakan waktu lebih kurang satu jam.


Kepala Puskesmas Pucuk Rantau N Eendartin yang coba dikonfirmasi RIAUONLINE.CO.ID beberapa hari ini tampak memilih bungkam tidak mau mengangkat teleponnya. Meskipun nomor handphone milik yang bersangkutan aktif tapi beberapa kali dihubungi tetap saja tidak diangkat.

Pada Rabu, 6 November 2019, RIAUONLINE.CO.ID kembali mencoba menghubungi Kepala Puskesmas Pucuk Rantau, tetap saja nomor handphone yang aktif tapi tidak diangkat.

Terkait adanya tenaga dokter yang diperbantukan di Puskesmas Pucuk Rantau, Aman mengatakan, tenaga dokter tersebut jarang masuk,"memang ada, tapi kalau jarang masuk sama juga dengan tidak," katanya.

Hingga saat ini terang Aman, tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau masih kosong. Sebelumnya kata Aman, masyarakat juga mengeluhkan soal pelayanan di Puskesmas Pucuk Rantau tidak bisa melayani masyarakat sampai sore hari.

"Buka jam 08.00 WIB pagi jam 10.00 WIB itu biasanya Puskesmas sudah sepi. Sejak dihearing oleh DPRD Kuansing belum lama ini, kini Puskesmas sudah buka sampai sore," terang Aman.

Ia mengatakan, puskesmas buka hingga sore hari sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir,"mungkin juga karena mau penilaian akreditasi, baru dua bulan ini dibuka sampai sore," katanya.

Dia juga menyampaikan, meskipun Puskesmas sudah memiliki rumah dinas khusus untuk dokter tapi rumah tersebut masih kosong dan tidak ada yang menempati.

"Masyarakat sangat berharap ada dokter yang mau tinggal menetap di Puskesmas Pucuk Rantau. Kalau sekarang banyak masyarakat mengeluh tidak bisa mendapatkan pelayanan dari dokter, apalagi rata-rata di Pucuk Rantau masyarakat sudah memiliki kartu BPJS Kesehatan," pungkasnya.

Persoalan kosongnya tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau juga sudah disampaikan kepada Bupati Kuansing H Mursini. Rencana tenaga dokter di Puskesmas terdekat akan diperbantukan untuk Puskesmas Pucuk Rantau menjelang ada penempatan dokter defenitif untuk Puskesmas tersebut.

"Untuk dokter defenitif mungkin menunggu 2020, menjelang itu kita perbantukan dulu, karena masyarakat sangat membutuhkan," kata Bupati Mursini ketika ditemui RIAUONLINE.CO.ID diruang kerjanya belum lama ini.

Bupati menegaskan baru akan mengangkat dokter defenitif untuk Puskesmas Pucuk Rantau setelah selesainya penerimaan CPNS Tahun 2019.