Warga Bengkalis Resah, Anak Sakit dan Sekolah Diliburkan Akibat Asap

anak-sakit.jpg
(Andrias)

Laporan: ANDRIAS

RIAUONLINE, BENGKALIS - Kebakaran hutan dan lahan di Riau membuat wilayah Kabupaten Bengkalis berkabut asap tebal. Akibatnya, orang tua di negeri junjungan ini merasa khawatir terhadap penyakit inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menimpa anak mereka.

Kekhawatir seperti dirasakan oleh Sriwahyu warga Desa Sungai Alam, Kecamatan Bengkalis. Menurutnya, asap tidak sehat sudah semakin parah sejak sepekan belakangan sehingga siswa sekolah diliburkan.

"Kendatipun sekolah diliburkan sepekan ini karena asap, namun banyak anak-anak teman saya pada demam, disertai batuk dan pilek. Setelah dibawa ke dokter disebabkan oleh asap," kata Sriwahyu, Jumat 20 September 2019.

Kekhawatiran perempuan satu anak ini sungguh beralasan. Sehingga dia melarang anaknya yang baru duduk di bangku SD Kota Bengkalis agar tidak beraktifitas di luar rumah.

"Khawatir ya pastilah, karena kalau sakit tentunya perlu biaya mahal untuk berobat. Makanya sepanjang sekolah diliburkan anak saya hanya bermain di dalam rumah," terangnya.

Terpisah, Mariyam warga Desa Parit Bangkong, Kecamatan Bengkalis memiliki dua orang anak kecil mengalami demam dikarenakan asap diakibatkan oleh karhutla selama ini terjadi.


Yoga (7) anak pertamanya mengalami demam dengan gejala batuk dan pilek. Bahkan anak keduanya Faruq (5) juga mengalami gejala yamg sama. Kemudian, kedua anaknya dibawa ke dokter ternyata disebabkan oleh asap yang tidak sehat terjadi di bengkalis.

"Setelah dibawa berobat ke dr Simon jalan kelapapati tengah, disebutkan gejala anak saya batuk, pilek, disertai dengan demam dikarenakan oleh asap kurang sehat terjadi di bengkalis belakangan ini," cerita Mariyam menirukan ucapan dokter tersebut.

Dokter juga menyebutkan, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Sehingga dianjurkan tidak keluar rumah dan perbanyak minum air putih.

"Kedua anak saya demam, hidung meleleh (ingus keluar terus) dan dokter juga menyarankan untuk banyak minum air putih dan tidak keluar rumah untuk sementara hingga udara mulai normal kembali," ucap Mariyam.

Kondisi kabut asap ini juga masih mengkhawatir, pasalnya, siswa sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Mandau, Pinggir dan Pulau Bengkalis masih diliburkan.

"Hari ini hingga besok (sabtu) sekolahan masih kita liburkan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Bengkalis, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat 20 September 2019.

Diakuinya, meskipun di kota Bengkalis, kondisi membaik juga terjadi di Mandau dan Pinggir. Kondisi kabut asal di sana juga sudah menipis.

"Kita berharap bisa membaik sampai hari senin. Sehingga anak sekolah bisa berjalan secara maksimal," pungkasnya.