Asap Pekat, BEM UNRI Minta Mahasiswa Diliburkan

ASAP-UNI.jpg
(istimewa)

Laporan: Sigit Eka Yunanda

RIAUONLINE, PEKANBARU - Asap pekat dengan Indeks Standar Pencemaran Udara mencapai 150-200 membuat sektor pendidikan satu persatu diliburkan. Setelah Dinas Pendidikan Provinsi mengeluarkan imbauan libur untuk siswa SMA/SMK satu persatu Dinas Pendidikan Kabupaten juga mengeluarkan imbauan libur untuk SMP dan SD.

Hal yang sama juga dituntut oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau meminta agar Mahasiswa juga turut diliburkan.

Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Presiden Mahasiswa BEM UNRI, Syafrul Ardi menyebutkan bahwa permintaan libur ini sendiri dimaksudkan untuk mengingatkan pemerintah bahwa dampak asap sudah sangat berbahaya bagi kesehatan terutama yang memang memiliki masalah kesehatan.


"Alasan kita meminta libur sebetulnya edukasi bahwa keadaan udara sudah tidak baik, sementara mahasiswanya beraktivitas tidak menggunakan masker. Selain itu memang terdapat mahasiswa berkebutuhan khusus yang memang harus libur, misalnya yang memiliki sakit paru-paru itu wajib libur," ujar Syafrul saat dihubungi via telepon Rabu, 11 September 2019.

Meski meminta libur Syafrul meyakinkan bahwa gerakan-gerakan untuk menekan pemerintah menyelesaikan kasus karhutla ini tidak akan surut "kita kan sudah mengatur timeline kita, kita sudah konsolidasi. Fokus gerakan kita sekarang G17S (Gerakan 17 September) kita sudah atur strategi," ujar Syafrul.

Meski demikian ternyata tidak semua Mahasiswa setuju dengan sikap BEM UNRI ini, Salah satunya Haldi, Mahasiswa Fisip UNRI, "Saya ga setuju BEM minta Libur. harusnya mahasiswa yang berada di garis terdepan perjuangan, bukan malah sembunyi dan minta pulang ke rumah masing-masing," tegasnya.

Sementara Itu Caca justru menilai bahwa permintaan BEM UNRI tersebut sangat tepat dengan mempertimbangkan kesehatan mahasiswa. "Saya setiap pagi berjalan kaki ke Kampus, rasanya sesak sekali. Jadi kalau diminta libur tentu sangat baik walaupun cukup disayangkan hal itu terjadi," ujarnya

Presiden Mahasiswa, Syafrul Ardi sendiri tengah berada di Jakarta untuk menemui Penegakan Hukum (Gakkum) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna menyampaikan sejumlah kajian pada esok hari.

Sementara itu sepanjang pagi ini setidaknya lima mahasiswa sudah dilarikan ke Rumah Sakit UNRI akibat asap. Pihak administrasi rumah sakit menyebutkan bahwa secara umum gejalanya sama yaitu pusing dan sesak nafas. Meski demikian mereka tidak sampai harus dirawat.