Videotron di Bengkalis Tidak berfungsi, Ini Penjelasan Diskominfotik

videotron.jpg
(Andrias)

Laporan: ANDRIAS

RIAUONLINE, BENGKALIS - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik), Johansyah Syafri menjelaskan, sejauh ini belum mengetahui secara persis mengapa videotron di pertigaan jalan Jenderal Sudirman-Jenderal Ahmad Yani Bengkalis tidak berfungsi.

Pasalnya, kata Johan, secara teknis pengelolaan videotron tersebut bukan berada di Diskominfotik.

Namun, imbuhnya, menjadi tanggungjawab Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah.

“Apa penyebab videotron tersebut tidak berfungsi, sampai setakat ini kami belum tahu persis,” jelas Johan dalam rilisnya.

Johan berjanji, akan segera mengkoordinasikan dengan Bagian Humas, sehingga secepatnya dapat difungsikan kembali.

“Nanti akan kita sampaikan ke Bagian Humas. Mungkin Bagian Humas belum tahu kalau videotron tersebut saat ini tidak berfungsi,” ujar Johan.


Sebelumnya, Videotron, Monitor layar besar yang terpasang dilapangan tugu hampir sebulan tidak berfungsi mendapat sorotan dari masyarakat.

Bahkan, data yang dirangkum RIAUONLINE.CO.ID yang bikin 'melonggo' adalah harga 1 unit videotron dengan ukuran 6x3 meter itu menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,5 Milliar.

Salah satu warga bengkalis, Zulianton menyebut bahwa videotron yang terletak berhadapan dengan Pos Lantas, Jalan Sudirman diindikasikan pemubaziran dengan menggagarkan dana pembelian sangat fantastis dan tidak masuk akal.

"Proyek (videotron) itu dari humas Pemkab Bengkalis dengan Anggaran Rp 1,5 miliar Itu sangat besar, bahkan dulunya sempat diprotes karena tidak sesuai spek yang telah ditentukan," kata Zulianta kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa 2 Juli 2019 di Bengkalis.

Ditambahkan Zulianto lagi, proyek di anggarkan melalui Humas Pemkab Bengklis itu jika dikerjakan dengan sewajarnya tentu tidak akan menelan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar.

Kini, layar besar senilai miliaran rupiah yang diperuntukan tontonan warga negeri junjungan terlihat hanya tampak potongan besi berbentuk layar berwarna hitam dan terpajang ditengah kota.

"Videotron itu dibeli menggunakan anggaran APBD, dan setahu saya juga sebelumnya sudah pernah dilaporkan oleh LSM namun tidak ada kelanjutanya lagi," tambah Zulianto lagi.

Disamping itu, Zulianto juga meminta meminta agar videotron yang dibeli dengan anggaran pemerintah dapat difungsikan kembali dan bila ada indikasi penyimpangan agar diusut dengan tuntas.

Terpisah, ketika media ini ingin memintai keterangan dari Diskominfotik Bengkalis melalui Sekretaris, Adisutrisno, dihubungi hingga dua kali via phone namun enggan mengangkat dan menolak. Hingga berita ini diterbitkan, via sms dilayangkan ke Adisutrisno pun tidak mendapat balasan.