Anggota KPPS Sampai Stroke, Pingsan Hingga Meninggal, Pengamat: Perencanaan KPU Tidak Matang

Surat-suara-TPS-kurang.jpg
(Ist)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menyikapi banyaknya jatuh korban dari pihak penyelenggara Pemungutan Suara, Pengamat Politik dari Universitas Riau, Adlin Ajunda meminta kepada KPU Riau maupun Bawaslu Provinsi agar lebih selektif lagi dalam menggunakan bantuan tenaga relawan.

Seperti yang baru-baru ini terjadi pada salah satu pengawas TPS di Pekanbaru yang kelelahan kemudian jatuh pingsan.

Kemudian ada salah satu Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Pekanbaru malah terkena stroke saat masih bertugas menghitung hasil pemungutan suara.

Bukan hanya di Pekanbaru, sejumlah daerah seperti Bogor, Bekasi, Tasikmalaya dan Karawang anggota KPPS bahkan sampai meninggal karena kelelahan.


"Seharusnya kalau kondisi seperti ini perlu ada tes kesehatan, tidak hanya kemampuan dalam penyelenggara saja. Apa lagi dipilih karena berpengalaman," sebutnya, Sabtu, 20 April 2019.

Adlin menambahkan penyelenggara tidak cermat dalam memilih tenaga. Seperti lalai menghitung waktu jika kondisi terjadi hingga berulang-ulang.

"Dari sisi waktu mungkin tidak pernah dipikirkan. Artinya perencanaannya tidak matang. Tidak siap dengan Pilpres dan Pileg serentak seperti ini," imbuhnya.

Tidak semata memilih tenaga dari lamanya jam terbang sebagai penyelenggara atau bahkan dipilih hanya karena dituakan oleh masyarakat.