Luis Milla: Wasit Tidak Punya Level di Asian Games

Pelatih-Timnas-Indonesia-Luis-Milla.jpg
(JPNN.COM)

 RIAUONLINE - Timnas U23 takluk dari Uni Emirat Arab pada babak 16 besar Asian Games 2018. Anak asuh Luis Milla Aspas kalah lewat adu penalti dengan skor 3-4 setelah menempuh perjuangan penuh dramatis. Timnas U23 semestinya bisa memenangi pertandingan tersebut bila Wasit yang memimpin pertandingan Shaun Evans Robert tidak mengeluarkan keputusan-keputusan kontoversial yang merugikan Evan Dimas Cs.

pelatih timnas U-23 Luis Milla Aspas mengaku sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit Shaun Evans.

Dalam pertandingan itu, wasit memberikan penalti bagi Uni Emirat Arab sebanyak dua kali. Namun Indonesia mampu memberikan perlawanan dan menahan imbang 2-2 hingga pemenang ditentukan lewat drama adu penalti.

Dua keputusan penalti Evans mendapat sorotan dari Milla. Khususnya keputusan memberikan penalti kedua di menit 63 setelah Hansamu Yama dianggap melakukan pelanggaran terhadap Shaheen di kotak terlarang.


"Bisa dibayangkan perasaan kami tentu sedih dan kecewa. Kerja keras anak-anak sudah luar biasa, saya rasa ini seharunya kekalahan tidak terjadi. Tapi apalah ini hasilnya, sepak bola memang kadang kejam. Kami berterima kasih kepada suporter, semoga mereka bisa menerima kekalahan ini," kata Luis Milla dalam jumpa pers usai pertandingan. Seperti dilansir dari Suara.com - jejaring RIAUONLINE.CO.ID.

"Kami sangat menyoroti wasit, seharusnya penalti kedua itu tidak terjadi. Saya merasa kami tuan rumah, tapi, kok malah diperlakukan seperti ini. Saya rasa wasit hari ini tidak memiliki level, dia tidak punya hati, dia tidak melihat perjuangan anak-anak muda. Dia tidak ada level lagi untuk wasit di Asian Games," tambahnya.

Terlepas dari keputusan mengecewakan wasit di arena pertandingan, Milla meminta anak-anak asuhnya untuk tidak putus asa.

"Kejam memang hasil pertandingan tadi, tapi tidak sadis. Saya kasihan dengan anak-anak sudah berjuang dengan maksimal, sudah bermain dengan hati. Kejam memang buat pemain, tapi ke depannya masa depan mereka masih panjang."

"Ini adalah generasi paling baik untuk Indonesia. Saya rasa kalian dan pemimpin di sini harus sabar. Indonesia memiliki generasi yang bagus," pungkasnya.