Gubernur Riau Menahan Tangis Ketika Menjenguk Sheyla

Balita-Sakit-Tumor.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengunjungi Sheyla Afrilia. Ia adalah balita perempuan berusia 1 tahun 8 bulan yang menderita tumor ginjal dan kini tengah dirawat di Ruang Merak, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru.

Gubernur yang disapa Andi Rachman ini menjenguk kondisi Sheyla yang terbaring tak berdaya didampingi Direktur RSUD Arifin Achmad, Nuzelly Husnedi dan dokter yang menangani kemoterapi Sheyla, Elmi. Andi terlihat miris melihat kondisi bayi pertama dari pasangan Rozi dan Murni ini.

Ayah Sheyla, Rozi tak dapat menahan air matanya saat bersalaman dengan Andi Rachman. Ia hanya dapat tertunduk dan tak henti menangis saat Andi Rachman melihat kondisi anak semata wayangnya itu.

"Ibu dan bapak yang sabar, ya. Apa yang dikatakan dokter, ibu ikuti saja. Percayakan kepada dokternya," ungkap Andi Rachman dengan mata berkaca-kaca, Jumat, 6 Januari 2017.

Terbawa suasana, Andi juga terlihat sedih dan berkaca-kaca saat melihat kondisi Sheyla yang tampak sulit bergerak karena tumor ganas yang menggerogoti tubuh mungilnya membuat perutnya menggembung bulat sebesar buah kelapa.

Usai melihat kondisi Sheyla, Andi Rachman juga lantas melihat kondisi pasien lainnya yang berada di ruangan tersebut dan beberapa ruangan lainnya.


"Tadi pagi anggota Pak Gubernur juga ke sini bilang kalau Pak Gubernur mau mengunjungi Sheyla. Katanya mau ngasih bantuan, tapi belum tau kapan," ujar Murni.

Tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan oleh Rozi dan Murni untuk pengobatan Sheyla. Pada 2 November lalu, Sheyla telah menjalani operasi pertamanya. Murni mengatakan, Sheyla masih harus menjalani 2 kali operasi lagi.

Baca Juga: Kasihan, Balita Ini Menderita Tumor Ganas Sejak Usianya Setahun

Kini, Sheyla yang terbaring lemah dengan nafasnya yang sesak juga harus menjalani proses kemoterapi sebanyak 5 kali sebelum operasi keduanya.

"Untuk 5 kali kemoterapi itu, kami harus bayar Rp1,7 juta umtuk satu kali kemoterapi karena obatnya tidak ditanggung BPJS. Katanya, obat untuk penyakit Sheyla ini tak ada di Indonesia. Makanya tidak bisa ditanggung," ungkap Rozi sedih.

Rozi juga bercerita, untuk membayar biaya pengobatan anaknya ini, ia telah menjual ladang dan sepeda motor. "Tidak ada lagi, sudah habis semua," katanya sambil menangis.

Bagi siapapun yang bersedia memberikan sedikit bantuan baik moril dan materil, bisa menemui Sheyla dan kedua orang tuanya di ruang inapnya di RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru di ruang III 5, Merak Lantai III khusus anak. Atau bisa langsung menghubungi kontak Rozi dengan nomor telepon 081371368741.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline