(ROBI SUSANTO/RIAU ONLINE)
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Tahun 2022 Pemkab Kuansing mengalami surplus atau defisit sebesar Rp 55,564 miliar. Selain mengalami surplus, Pemkab tahun lalu juga memikili utang belanja sebesar Rp 6,555 m..
Hal tersebut disampaikan Bupati Kuansing Suhardiman Amby melalui Sekda Kuansing Dedy Sambudi melalui pidato pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kuansing tahun 2022, Senin, 24 Juli 2023.
Dalam pidatonya yang disampaikan Sekda Kuansing Dedy Sambudi sebagai gambaran untuk belanja tahun anggaran 2022 dianggarkan Rp 1,433 T dengan realisasi Rp 1,257 T atau 87,73 persen.
Belanja tersebut disampaikan Sekda terdiri dari belanja operasi dianggarkan Rp 1,031 T dengan realisasi Rp 899 m atau 87,22 persen. Belanja operasi terdiri dari belanja pegawai tahun 2022 dianggarkan Rp 634 m dengan realisasi Rp 573 m atau 90,49 persen.
Kemudian belanja barang dan jasa dianggarkab Rp 366 m dengan realisasi Rp 296 m atau 80,77 persen. Belanja hibah dianggarkan Rp 30,393 m realisasi Rp 29,439 m atau 96,86 persen. Dan belanja bantuan sosial dianggarkan Rp 237 juta realisasi Rp 183 juta atau 67,03 persen.
Sementara untuk belanja modal dianggarkan Rp 146 m realisasi Rp 104 m atau 70,92 persen. Belanja tidak terduga dianggarkan Rp 1,525 m dengan realisasi 399 juta atau hanya 26,18 persen. Dan belanja transfer dianggarkan Rp 253 m dengan realisasi Rp 253 m atau 99,91 persen.
Kemudian untuk pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dianggarkan Rp 56,029 m realisasi Rp 124 m atau 222,17 persen.
Baca Juga
Untuk sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan menjadi Rp 180 m terdiri dari kas di kas daerah sebesar Rp 166 m, kas di bendahara pengeluaran Rp 23,311 juta, kas di bendahara BLUD Rp 11,592 m, kas di bendahara dana BOS Rp 1,051 m, kas di bendahara FKTP Rp 818 juta dan kaa lainnya Rp 38 juta.
"Perlu kami sampaikan bahwa utang belanja Pemkab Kuansing tahun anggaran 2022 sebesar Rp 6,555 m," ujar Sekda.
