Faktor Cuaca, Harga Komoditi Perkebunan di Provinsi Riau Fluktuatif

Pinang3.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau mendata beberapa harga produk komoditi perkebunan mengalami penurunan untuk periode minggu ini, Rabu 26 Juli 2023. 

 

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan  harga kelapa butiran di Kabupaten Kuansing, Kampar, Kepulauan Meranti, dan Kabupaten Indragiri Hilir turun sebesar Rp16 dari harga minggu lalu.

 

"Harga saat ini mencapai Rp2.747 per kilogram. Meskipun terjadi penurunan harga, hal ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi konsumen dan produsen komoditas kelapa butiran di wilayah tersebut," ujarnya. 

 

Ia menyebut untuk komoditi pinang kering (100%) di  Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kabupaten Bengkalis juga engalami penurunan sebesar Rp20 per kilogram, dengan harga mencapai Rp5.940 per kilogram.

 

"Penurunan harga ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan permintaan atas produk pinang kering di wilayah tersebut," imbuhnya. 

 

Berbeda dengan komoditas sebelumnya,  harga kopra mutu kering (100%) di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti tetap stabil dengan harga Rp5.150 per kilogram. 

 

Disusul harga tepung sagu basah di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti tetap stabil pada angka Rp2.350 per kilogram


 

"Meski tidak mengalami perubahan harga, harga yang tetap konsisten ini dapat memberikan kepastian bagi para pelaku usaha petani kopra dan petani sagu di dua kabupaten tersebut," jelasnya.

 

Defris menjelaskan fluktuasi harga merupakan hal yang wajar dalam pasar komoditi perkebunan. Perubahan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi cuaca, tingkat produksi, permintaan pasar, dan faktor ekonomi lainnya.

 



 

Ia tetap mengimbau kepada para pelaku usaha dan petani untuk terus memonitor perkembangan harga komoditi perkebunan agar dapat mengambil langkah strategis dalam menghadapi perubahan pasar.

 

"Dengan adanya perubahan harga ini, diharapkan masyarakat dapat tetap berdaya saing dan menjaga keseimbangan ekonomi dalam sektor perkebunan di Provinsi Riau," pungkasnya.