KP2KP Teluk Kuantan Gugah Generasi Muda Sadar Pajak Sejak Dini

Catur-Tenang-Manis-Soeryanto.jpg
(instagram@caturtenang)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau menggaungkan program "Inklusi Sadar Pajak" bagi generasi muda agar taat pajak sejak dini.


Kegiatan dengan nama 'Pajak Bertutur Tahun 2021' digelar serentak di seluruh Indonesia. Di Kabupaten Kuansing kegiatan ini digelar di SMAN 1 Teluk Kuantan, Rabu, 25 Agustus 2021. Dengan sasaran siswa dan siswi serta majelis guru SMAN 1 Teluk Kuantan.

"Kita bekerjasama dengan SMAN 1 Teluk Kuantan menggelar kegiatan pajak bertutur tahun 2021 dengan sasaran siswa dan siswi serta majelis guru di SMAN 1 Teluk Kuantan," kata Kepala KP2KP Teluk Kuantan, Catur Tenang Manis Soeryanto melalui keterangan tertulis, Jumat, 27 Agustus 2021.

Kegiatan yang digelar secara daring ini dibuka langsung Kepala KPP Pratama Rengat Tulus Hadi Utomo, dihadiri lebih dari 40 peserta termasuk Kepala SMAN 1 Teluk Kuantan Saprianto Eldi dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Yusra Elhayati.

Kegiatan tersebut mengangkat tema "Generasi Muda Sadar Pajak, Wujud Bela Negara". Kepala KP2KP Teluk Kuantan, Catur Tenang Manis Soeryanto, terjun langsung sebagai pemateri. Catur memaparkan bahwa kesadaran pajak harus ditanamkan sejak dini.

Catur menggambarkan besarnya pengeluaran Negara untuk tahun 2021 ini yang mencapai Rp 2.750 T (sumber APBN Tahun 2021).

Belanja negara dimaksud untuk mengelola negara termasuk kebutuhan akan kesehatan (termasuk vaksinasi gratis), pendidikan, pertahanan, keamanan, pembangunan dan lainnya. Semua kebutuhan belanja dimaksud didukung oleh pendapatan negara yang diproyeksikan sebesar Rp 1.743,6 T, yang 71 persen diantaranya berasal dari pajak.

Jadi jelas lanjut Catur, pajak menjadi tulang punggung penerimaan negara yang harus didukung semua pihak, termasuk generasi muda.

 


 

"Sebagai pelajar kontribusi dalam pembangunan antara lain adalah dengan cara mulai dari belajar giat, patuh protokol kesehatan, menggunakan produk asli, anti narkoba, tidak melakukan kejahatan dan tindakan vandalisme," katanya.

Terakhir Catur mengajak semua peserta untukmenghindari perilaku "free rider" yaitu pihak-pihak yang mau menikmati hasil pembangunantanpa mau berkontribusi didalamnya sesuai dengan kapasitasnya.