Bupati Mursini Baru Tahu Tenaga Dokter di Puskesmas Pucuk Rantau Kosong

mursini-bupati-kuansing.jpg
(robi)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, H Mursini mengaku baru mengetahui kalau tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau kosong terjadi hampir satu tahun empat bulan.

"Saya tahu ada kemarin di Pucuk Rantau. Masih itu juga lagi?," kata Mursini cukup kaget ketika ditemui RIAUONLINE.CO.ID, di ruang kerjanya, Senin, 28 Oktober 2019.

Mursini menceritakan, dulu memang ada pengangkatan tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau. Kemudian dokter tersebut ternyata sudah dipindahkan.

"Kalau tidak salah dipindahkan ke Puskesmas Kopah, sebelumnya tugas di Pucuk Rantau," ujar Mursini.

Mursini cukup menyayangkan pernyataan yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan yang menyebut tenaga dokter dipindahkan bos-bos di atas.  

"Padahal yang mindahkan itu dia (Kadiskes), kalau tidak salah dipindahkan ke Kopah, sebelumnya tugas di Pucuk Rantau," ujarnya.

Mursini mengakui saat ini Kuansing memang tengah kekurangan tenaga dokter. Kekurangan tersebut menurutnya, daerah sudah mengusulkan melalui CPNS Tahun 2019 ini. "Kita sudah usulkan baik itu dokter umum maupun dokter gigi," katanya.

Langkah cepat apa yang akan dilakukan pemerintah untuk mengatasi kekosongan tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau? Bupati mengatakan, untuk sementara dokter yang ada di Puskesmas Lubuk Ramo akan diperbantukan di Puskesmas Pucuk Rantau.

"Untuk dokter defenitif mungkin menunggu 2020, menjelang itu kita perbantukan dulu, karena masyarakat sangat membutuhkan," jelasnya.

Mursini menegaskan baru akan mengangkat dokter defenitif untuk Puskesmas Pucuk Rantau setelah selesainya penerimaan CPNS Tahun 2019.

Meskipun dibeberapa Puskesmas di Kuansing ada memiliki kelebihan tenaga dokter seperti Puskesmas Kopah dan Puskesmas Kari. Namun Mursini menyatakan akan melihat dulu urgensi kelebihan tenaga di sejumlah Puskesmas tersebut.

"Kalau nanti misalnya kunjungan orang berobat di situ tidak terlalu banyak dan cukup ditangani oleh satu orang, mungkin menjelang kita mendapatkan tenaga dokter defenitif bisa kita geser nanti tenaga yang ada," terangnya.

Mursini menjamin akan menempatkan tenaga dokter yang lulus CPNS tahun 2019 di Puskesmas Pucuk Rantau.

"Kita ada terima CPNS tahun ini, siapa yang lulus nanti langsung kita tempatkan menjadi dokter defenitif di sana," tegasnya.

Apakah tidak terlalu lama menunggu sampai 2020? Menurut Mursini, tentunya tidak akan terlalu lama karena orang sebentar lagi mau melaksanakan tes CPNS.

"Kalau kita roling takutnya nanti ditempat lain kosong lagi, maka kita perbantukan nanti disana," katanya.

Mursini mengaku baru tahu ada kesongan tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau dari pemberitaan media. Selama ini ternyata Mursini tidak mendapatkan laporan soal kekosongan tenaga dokter dari Dinas terkait. 



"Baru tahu dari media, terima kasih juga kita kepada media," katanya.

Mursini juga akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan terkait persoalan ini.

 

"Pasti nanti Kadisnya kita panggil," pungkasnya.

Tenaga Dokter Kosong Sejak Mei 2018

Kepala Puskesmas Pucuk Rantau N Eendartin mengatakan, kekosongan tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau terjadi sejak bulan Mei 2018 sampai saat ini.

"Tidak hanya dokter umum, tapi dokter gigi juga tidak ada," ujar N Eendartin yang dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 28 Oktober 2019.

Ia menjelaskan, dulu memang ada dokter umum bolak-balik dan di tarik kesana kemari. Untuk dokter gigi katanya, sebelumnya memang ada tetapi karena mengalami kecelakaan maka pindah ke RSUD Teluk Kuantan.

Untuk mengisi kekosongan tenaga dokter dijelaskan N Eendartin, kadang pihaknya meminta bantuan dokter ke Puskesmas Lubuk Ramo atau Puskesmas Lubuk Jambi.

"Dua minggu terakhir ini kami minta bantu ke Puskesmas Lubuk Jambi agar dokternya di perbantukan ke Puskesmas Pucuk Rantau," katanya.

Menurutnya, kami terus berupaya mencari solusi yang terbaik bagaimana tenaga dokter ini tetap ada dan bisa melayani masyarakat untuk berobat.

Kosongnya tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau sangat dirasakan oleh masyarakat. Tidak hanya bagi pasien rujukan, tapi juga bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan langsung dari dokter.  

"Kadang ada yang dirujuk tapi dokter nggak ada, kami tidak bisa ngapain. Apalagi kami ini hanya bawahan, apa la daya kami," keluh N Eendartin.

Menurutnya, pasien rujukan ini sering terlantar akibat tidak adanya dokter di Puskesmas. Meskipun kasian dengan kondisi tersebut, namun pihaknya tetap memberi pelayanan dan bagi pasien darurat di suruh bawa ke Puskesmas Lubuk Ramo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kadang masyarakat yang memiliki BPJS itu sangat dirasakan sekali harus bolak-balik dari Pangkalan ke Lubuk Ramo dan begitu sebaliknya.

"Kami sangat berharap secepatnya ditempatkan tenaga dokter tetap disini, baik itu dokter umum maupun dokter gigi," katanya.

Apalagi katanya, Puskesmas Pangkalan pada November mendatang akan dilakukan penilaian akreditasi. Apabila tidak ada tenaga dokter tentunya ini akan menghambat penilaian akreditasi. "Jadi kami mohon tolong la ada tenaga dokter disini," pungkasnya.

Komisi III Minta Secepatnya Ditempatkan Tenaga Dokter di Puskesmas Pucuk Rantau

Kekosongan tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau juga menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuansing.

Saat hearing pembahasan KUA PPAS RAPBD Kuansing Tahun 2020. Komisi III DPRD Kuansing mendesak agar Dinas kesehatan segera menempatkan tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau.

"Tadi saat rapat pembahasan kita sudah desak Dinas kesehatan untuk secepatnya menempatkan tenaga dokter di Puskesmas Pucuk Rantau," ujar anggota DPRD Kuansing, Fedrios Gusni, Senin, 28 Oktober 2019.

Saat pembahasan tadi katanya, kita mendesak supaya pemerintah lebih mengutamakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Karena 10 persen di APBD kita tahu katanya, itu untuk bidang kesehatan.

Maka dari itu kita mendesak agar pemerintah melalui Dinas kesehatan dalam mengelola anggaran bisa menyentuh langsung kepada masyarakat terutama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

 "Kalau tidak ada dokter segera ditempatkan tenaga dokter. Kalau dokter kurang segera ditambah, kalau memang jauh lokasinya kita minta naikan tunjangan mereka," tegas politisi Partai Demokrat ini.

Tadi kata Fedrios, sudah disampaikan oleh Dinas kesehatan pada 2020 mendatang akan menambah jumlah tenaga dokter."Kita di Komisi III sangat mendukung, kalau ini dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk kekosongan ini secepatnya ditempatkan tenaga dokter," pungkasnya.