Dividen BUMN Dialihkan ke Danantara, PNBP Berpotensi Kehilangan Rp80 Triliun

BPI-Danantara.jpg
(ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/YU/am)

RIAU ONLINE - Setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai dialihkan ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Hal ini berdampak pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa PNBP berpotensi kehilangan sekitar Rp 80 triliun akibat pengalihan ini.

"Dividen yang di dalam APBN awal harusnya masuk ke APBN sekarang diserahkan ke Danantara, jadi kita kehilangan Rp 80 triliun," kata Sri Mulyani, dikutip dari KUMPARAN, Jumat, 4 Juli 2025.

Sri Mulyani menegaskan, pihaknya akan melakukan mitigasi penurunan penerimaan PNBP sekitar Rp 40 triliun. Menurutnya, pengurangan dampak itu dilakukan dengan mencari sumber penerimaan baru untuk mengisi celah dari koreksi tersebut. 

"Artinya PNBP mencari tambahan penerimaan baru sebesar Rp 40 (triliun) sehingga koreksi Rp 80 (triliun) tidak seluruhnya muncul di sana," ujarnya.


Dalam kesempatan yang sama, Menkeu juga menekankan pentingnya kehadiran Danantara sebagai katalis untuk mendorong peningkatan investasi, terutama di sektor-sektor prioritas.

"Kita juga akan terus memperbaiki untuk berbagai faktor di dalam peningkatan investasi seperti dukungan melalui insentif fiskal, percepatan for direct investment atau PMDN di sektor-sektor prioritas," tuturnya. 

"Tentu dengan dibentuknya Danantara menjadi salah satu yang diharapkan (membantu) dan diandalkan untuk bisa merealisasi investasi yang signifikan," imbuh Menkeu.

Sri Mulyani uga menyoroti perlunya pengawasan yang ketat agar fungsi Danantara tidak justru menekan investasi swasta. 

Menurutnya, jika peran Danantara terlalu dominan dan justru menarik seluruh investasi kepada lembaganya sendiri, maka dikhawatirkan akan terjadi efek crowding out terhadap investasi swasta.

Akan tetapi, jika Danantara mampu menarik minat investor swasta untuk ikut serta, maka lembaga ini justru bisa menjadi katalis yang mendorong pertumbuhan investasi. 

"Jadi ini adalah sesuatu yang perlu terus disampaikan, kami telah berkomunikasi terus dengan tim Danantara," terang Sri Mulyani.