Kemenko IPK Tunggu Arahan Kemenkes untuk Tindak Lanjuti COVID-19

Virus-corona67.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE - Peningkatan kasus infeksi COVID-19 di sejumlah negara menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia. Salah satu upaya yang akan diberlakukan adalah pembatasan.

Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Ini kan kita menunggu arahan Kementerian Kesehatan seperti apa, tentunya apapun arahan Kementerian Kesehatan itu yang kita ikuti," kata Herzaky, dikutip dari ANTARA, Rabu, 4 Juni 2025.

Herzaky mengatakan, saat ini belum ada informasi apa pun secara detail, dan masyarakat hanya diminta untuk waspada terlebih dahulu terkait adanya peningkatan kasus COVID-19.

"Kita belum mendapatkan arahan atau informasi apa-apa, apakah misalnya ada pembatasan," tuturnya.

Herzaky menambahkan,  COVID-19 saat ini sudah mirip penyakit-penyakit yang lain, namun demikian hal tersebut tidak boleh dianggap remeh, dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada.


"Jadi InsyaAllah aman sampai hari ini," ujarnya.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes Murti Utami mengatakan sehubungan dengan peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara di kawasan Asia, seperti Thailand, Hongkong, Malaysia dan Singapura, ada sejumlah hal yang harus dilakukan unit kesehatan serta para pemangku kepentingan.

Sejumlah hal itu, antara lain memantau perkembangan situasi dan informasi global terkait kejadian COVID-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO, serta meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau dan memverifikasi tren kasus ILI/SARI/Pneumonia/COVID-19 melalui pelaporan rutin Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).

Kemudian, menggencarkan promosi gaya hidup sehat dan kewaspadaan COVID-19, seperti dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat, cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun atau menggunakan "hand sanitizer".

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.

Usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto selama sekitar 2,5 jam, Menkes mengatakan bahwa Kepala Negara memang menanyakan soal perkembangan terkini kasus COVID-19 di Indonesia.

"Itu mengenai COVID, beliau tanya seperti apa. Saya sampaikan bahwa COVID itu memang terjadi kenaikan," kata Menkes menjawab pertanyaan awak media.

Budi menjelaskan bahwa jumlah kasus COVID-19 itu berasal dari subvarian yang dikategorikan tidak mematikan pengidapnya. (ANTARA)