
Penanaman bibit jagung dilakukan secara simbolis oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan di Komplek Perkantoran Tenayan Raya, Pekanbaru, Senin, 21 April 2025.
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)
RIAU ONLINE - Presiden Prabowo Subianto libatkan TNI dan Polri dalam mengurus masalah ketahanan pangan seperti menanam beras hingga irigasi.
Menurut Prabowo, hal ini karena masalah pangan berkaitan sangat erat dengan TNI-Polri. Sehingga mau tidak mau, mereka wajib ikut menanam pangan demi menjaga stabilitas pasokan nasional.
"Saya beberapa kali didampingi Panglima TNI, Kapolri, ikut urus pangan, karena pangan, sumber daya sebuah negara," kata Prabowo, dikutip dari KUMPARAN, Senin, 5 Mei 2025.
"Kalau pangan enggak ada, enggak aman negara ini, enggak ada negara," imbuhnya.
Prabowo menjelaskan, keterlibatan TNI dan Polri ini telah diusulkan saat dirinya menjabat Menteri Ketahanan di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, kedua Lembaga militer tersebut akan turut pusing jika pangan tidak aman.
"Mereka kalau pangan enggak aman yang pusing tentara dan polisi, saya datang (temui Jokowi) didampingi Panglima TNI, Kapolri, Mentan, Menkeu minta dana tambahan untuk mengatasi kekeringan," kata Prabowo.
"Dan cara mengatasi kekeringan ini sangat sederhana ternyata Mentan (Amran Sulaiman) katakan ini kalau tidak ada air, kita enggak bisa," tambahnya.
Prabowo menambahkan, banyaknya aliran sungai yang tidak pernah surut menguntungkan Indonesia dalam mengatasi masalah kekeringan.
"Karena di Indonesia banyak sungai yang enggak pernah kering, di Jatim, Kali Bertatas, di Jabar ada Citarum, di Jambi, Riau, Sumsel, Kalimantan luar biasa sungai yang besar," tuturnya.
"Kuncinya pompa waktu itu cari uang buat 80 ribu pompa harus kita adakan sebelum musim tanam, setengah mati," kata Prabowo.