BEM UI Bikin Meme Puan Berbadan Tikus: Kemarahan Kami terhadap DPR

Puan-Maharani9.jpg
((Instagram/@bemui_official))

RIAU ONLINE - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) tengah menjadi sorotan dari berbagai kalangan setelah mengunggah video berisikan animasi Ketua DPR RI Puan Maharani. Puan Maharani digambarkan berbadan tikus dalam video bertajuk Dewan Perampok Rakyat itu.

Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, mengatakan bahwa unggahan tersebut merupakan bentuk kemarahan BEM UI terhadap sikap DPR.

"Saya rasa keseluruhan publikasi kami tersebut sudah menggambarkan kemarahan kami terhadap DPR hari ini," kata Melki dikutip dari Liputan6.com, Jumat, 24 Maret 2023.

Melki menilai DPR RI telah menunjukkan sikap tak pantas dengan mengesahkan Perppu Ciptaker menjadi UU. Sebab, menurutnya, keputusan itu tak berpihak pada keinginan rakyat.

"Kami rasa DPR sudah tidak pantas lagi menyandang nama Dewan Perwakilan Rakyat dan lebih pantas diganti namanya menjadi Dewan Perampok, Penindas, ataupun Pengkhianat Rakyat sebab produk hukum inkonstitusional yang mereka sahkan kemarin jelas merampas hak-hak masyarakat, mengkhianati konstitusi, dan tak sesuai dengan isi hati rakyat," jelas Melki.


Sebagai wakil rakyat di pemerintahan, Melki menilai DPR seharusnya tidak mengamini begitu saja tindakan Presiden Joko Widodo. Apalagi, kata dia tindakan tersebut tidak sesuai konstitusi.

"DPR harusnya menuruti putusan MK untuk memperbaiki UU Cipta Kerja dengan partisipasi bermakna, bukannya malah turut mengamini tindakan inkonstitusional Presiden Jokowi dengan mengesahkan Perppu Cipta Kerja yang menyalahi konstitusi," terangnya.

"Melalui publikasi tersebut kami ingin sampaikan pada masyarakat untuk jangan berharap dan percaya banyak pada DPR saat ini karena bagi kami DPR tak lebih dari perampas hak masyarakat dan pelanggar konstitusi," sambungnya.

Unggahan itu berisi kritik kepada DPR RI, BEM UI menyoroti pengesahan Perppu Cipta Kerja (Perppu Ciptaker) menjadi UU oleh DPR. Mereka menganggap tindakan anggota dewan tersebut sebagai sebuah pengkhianatan.