Mantan Koruptor Jadi Staf Khusus Mensos, Pernah Dipenjara 7 Tahun

Tasdi-mantan-bupati-purbalingga.jpg
(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay via kumparan)

RIAU ONLINE - Tasdi, mantan Bupati Purbalingga periode 2016-2021 dikabarkan menjadi staf khusus Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Tasdi merupakan mantan narapidana dalam kasus suap dan gratifikasi.

Plt Kepala Biro Humas Kementerian Sosial (Kemensos) Romal Uli Jaya Sinaga mengatakan belum ada SK resmi terkait pengangkatan mantan politikus PDIP itu.

"Saya belum tahu. Sampai sekarang belum ada SK resmi pengangkatan beliau," ucap Romal, dikutip dari kumparan, Selasa 14 Maret 2023.

Sebut Romal, staf khusus Risma saat ini ada 5 orang yang diangkat dengan SK resmi sebagai pejabat eselon I.

"Saya belum bicara dengan Ibu (Risma), takutnya ada kebijakan khusus. Tapi secara resmi belum ada," ujarnya.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi Sosial (VIII) DPR RI, Luqman Hakim, meminta Mensos Tri Rismaharini menjelaskan soal penunjukkan Tasdi sebagai staf khusus.

"Jadi ada pilihan Bu Risma yang mendapatkan respons negatif dari masyarakat. Saya sarankan Bu Risma memberikan penjelasan yang gamblang. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik kepada lembaga negara, dalam hal ini Kementerian Sosial," kata Luqman.

Luqman memahami Risma yang kemungkinan punya pertimbangan sendiri saat memilih Tasdi. Namun, sebaiknya pertimbangan tersebut disampaikan kepada masyarakat.


"Bu Risma, sebagai Menteri Sosial, pasti memiliki pertimbangan matang dalam memilih para pembantunya. Termasuk siapa-siapa yang direkrut sebagai staf khusus menteri," ujarnya.

Nama Tasdi bukan sosok yang asing lagi. Bahkan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah memuji Tasdi dalam pidatonya saat HUT PDIP ke-50 pada 10 Januari 2023.

Megawati saat itu menggebu-gebu membicarakan sosok Tasdi. Ia bercerita tentang perjuangan Tasdi saat menjabat Bupati Purbalingga.

"Kayak gini aja mau nangis. Ada sopir truk, dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat. Namanya Tasdi, itu bonding ya," kata Megawati sambil sedikit menangis kala itu

Megawati menyebtu sebenarnya itulah kunci PDIP dalam mendulang suara rakyat. Tapi, Megawati tidak menyinggung soal Tasdi yang pernah dihukuk karena gratifikasi.

Tasdi telah bergabung dengan PDIP sejak 1999. Ia merupakan anggota DPRD Purbalingga pada 1999-2004 lewat partai besutan Megawati itu.

Tasdi lalu naik jabatan menjadi Ketua DPRD Purbalingga untuk periode berikutnya. Ia bahkan menjabat hingga dua periode, 2004 sampai 2014.

Karier pria kelahiran 1 April 1968 itu, kemudian meningkat lagi menjadi wakil bupati pada 2014-2015.

Tasdi kemudian mencalonkan diri dalam Pilkada serentak 2015. Ia berpasangan dengan Dyah Hayuning Pratiwi yang merupakan anak dari mantan Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko berhasil meraih tampuk pemimpin tertinggi berikutnya di Purbalingga.

Sebelum menjadi politikus, Tasdi sempat menjalani berbagai profesi. Tasdi bahkan menjadi sopir truk pada era Orde Baru.

Tugasnya mengangkut sayur dari kaki Gunung Slamet lalu dibawa ke pasar-pasar di sekitarnya. Di situlah yang membuat Megawati tertarik dengan sosok Tasdi karena kerap berbincang dan merasakan langsung kehidupan masyarakat.