Kombes Kelahiran Pekanbaru Ini di Balik Penangkapan Crazy Rich Wahyu Kenzo

Kombes-Budi-Hermanto2.jpg
(Tribratanews)

RIAU ONLINE, MALANG-Penangkapan Wahyu Kenzo (WK), founder robot trading ATG, melegakan semua pihak khususnya korban kasus penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang dikelola PT Pansaky Berdikari.

Crazy Rich ini ditangkap atas laporan yang masuk ke Bareskrim Mabes Polri, dan dalam laporan itu, sebanyak 141 investor diduga menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp 15 miliar.

Penangkapan Wahyu Kenzo berkat kerja keras jajaran Polresta Malang yang dikomandani Kapolresta Malang Kombes Budi Hermanto. Budi Hermanto adalah perwira menengah kelahiran Pekanbaru yang sudah mengoleksi dua pin emas dari Kapolri.

Kinerja anggota Polresta Malang membuahkan hasil berupa penangkapan kepada crazy rich Wahyu Kenzo (WK), founder robot trading ATG, pada Sabtu 4 Maret 2023, hingga berlanjut ke gelar perkara dan penetapan status tersangka. Kemudian, proses penahanan tersangka selama 20 hari mulai Minggu 5 Maret 2023.


Wahyu Kenzo. Foto: Instagram/@wahyukenzo88

Wahyu Kenzo. Foto: Instagram/@wahyukenzo88


Dalam proses pengembangan kasus, jajaran Polda Jatim juga turut mendampingi. Kasus ini menjadi atensi Polda Jatim karena tergolong kejahatan luar biasa (extraordinary crime).

Sosok Kombes Budi Hermanto bukan kali ini saja muncul ke permukaan sebagai pemimpin dan penegak hukum yang menarik perhatian. Gaya leadership yang tegas berbaur dengan sentuhan humanis dalam setiap kasus yang ditanganinya, membuat Budi Hermanto kerap menjadi sorotan.

Pada Oktober 2022, sosok Budi Hermanto melakukan sujud massal usai doa bersama para anggotanya, atas kelanjutan penanganan insiden Stadion Kanjuruhan.

Saat itu Budi Hermanto mengatakan, aksi bersimpuh dan bersujud untuk memohon ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus menggambarkan permohonan maaf yang terdalam kepada korban dan keluarganya, serta seluruh Aremania dan Aremanita.
Sejumlah polisi melakukan aksi sujud massal sebagai permohonan maaf atas korban tragedi Kanjuruhan, di halaman Polresta Malang, Jawa 

Sebelum menjadi Kapolresta Malang, Budi Hermanto menjabat Wadirreskrimsus Polda Kalimantan Selatan. Ia juga pernah mengemban tugas sebagai Kapolres Blitar, Kapolres Batu, hingga Kasatreskrim Polres Jaksel Polda Metro Jaya.

Rekam jejak hebat lainnya dari sosok Budi Hermanto tak melulu soal penegakan hukum dengan turun langsung ke masyarakat. Ketika menjabat Kapolres Batu pada 2018 lalu, ia bahkan memimpin jajarannya melahirkan sebuah inisiatif layanan masyarakat melalui aplikasi digital.

Demi menumbuhkan rasa nyaman kepada masyarakat serta para wisatawan yang menyinggahi Kota Batu, saat itu Polres Batu meluncurkan aplikasi Apel Batu (Aplikasi Polisi Jelajah Batu).

Aplikasi ini bisa diunduh siapa saja melalui gadget masing-masing hingga hari ini.
Budi Hermanto kerap meninggalkan kesan mendalam dan positif di mata masyarakat. Kerap kali komentar positif dan dukungan pun datang menyusul kinerjanya yang nyata memberi manfaat bagi banyak pihak dikutip dari kumparan.com

Pria kelahiran Pekanbaru, Riau, pada 10 November 1976 ini merupakan lulusan Akpol 2000, PTIK 2007 dan Sespimmen Polri 2014.

Ia juga telah menyelesaikan Pendidikan Magister Kajian Ilmu Kepolisian di Universitas Indonesia pada 2011. Berkarier selama 23 tahun sejak lulus Akpol, Budi Hermanto telah menerima sejumlah tanda jasa Satya Lencana, di antaranya SL. Pengabdian XVI Tahun 2017, SL. Kesetiaan 8 Tahun 2007, SL. Jana Utama.

Lalu, SL. Ksatria Bhayangkara, SL. Karya Bhakti,SL. Dwidya Sistha, SL. Bhakti Nusa, SL. Dharma Nusa Aceh Tsunami tahun 2005, SL. Dharma Nusa Ambon tahun 2007, SL. Santi Dharma, SL. Bakti Sosial tahun 2005, SL. Operasi Kepolisian tahun 2014.