Bukannya Deklarasi Malah Safari, Pengamat Heran Kelakuan PKS dan NasDem

surya-paloh7.jpg
([Suara.com/Novian])

RIAU ONLINE, JAKARTA-Manuver Partai NasDem-PKS yang sibuk bersafari ke partai politik di luar Koalisi Perubahan dikritik pengamat politik Adi Prayitno.

Secara hitungan koalisi perubahan yang merupakan gabungan dari partai NasDem, PKS, dan Demokrat itu sudah cukup untuk mengusung capres dan selanjutnya dikuatkan dalam perjanjian.

Aksi Partai NasDem dan PKS yang melakukan penjajakan membangun koalisi dianggap memperlihatkan rendahnya posisi tawar Koalisi Perubahan. Bahkan, kondisi ini menandakan koalisi itu belum berpengaruh besar.

"Tidak ada parpol lain yang mau berkunjung atau inisiatif mengunjungi Koalisi Perubahan. Malah dari Koalisi Perubahan yang datang ke kubu mereka. Parpol kubu pemerintah nampak cuek saja, seperti anggota KIB lainnya, PAN atau PPP," ujar Adi di Jakarta pada Rabu (8/2/2023).


Adi mengatakan situasi stagnan Koalisi Perubahan ini dapat dilihat dari langkah NasDem dan PKS yang saling mengunjungi. Masing-masing elite kedua partai itu mengunjungi Golkar yang notabene parpol besar propemerintah.

Di samping itu, publik masih menunggu ketiga parpol segera deklarasi, bukan menundanya jika soliditas sudah terbentuk.

"Kalau mereka (Koalisi Perubahan) solid seharusnya menyampaikan dukungan (deklarasi) terhadap Anies secara deklaratif. Secara terbuka," lanjutnya.

Lebih lanjut, Adi menilai NasDem dan PKS tidak perlu melakukan safari politik yang hanya membuang energi jika Koalisi Perubahan solid.

"Kelihatannya saja solid. Padahal tinggal dikonkretkan saja untuk menentukan siapa cawapres untuk Anies," ujarnya seraya menyinggung langkah PKS yang berupaya mengajak Golkar untuk berkoalisi.

"Kalau memang Perubahan solid, untuk apa ajak yang lain," pungkasnya dikutip dari suara.com