Cerita Prabowo-Soeharto: Kala Menantu Merasa Dikhianati Sang Mertua

Prabowo-Soeharto.jpg
(Suara.com)

RIAU ONLINE - Di era Orde Baru, Prabowo Subianto memiliki karir mentereng di dunia militer. Dia menjadi Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) di masa-masa rezim Soeharto.

Namun jabatan Prabowo lengser seiring runtuhnya kekuasaan sang mertua, Presiden Soeharto pada 21 Mei 1988.

Sehari setelah transisi kepresidenan, BJ Habibie melengserkan Prabowo. Awalnya Prabowo dipecat karena dikhawatirkan akan melakukan kudeta.

Tapi usut punya usut, ternyata pelengseran Prabowo bukan murni keinginan Habibie. Purna yang kini menjabat Menteri Pertahanan itu dilengserkan atas rekomendasi sang mertua, Soeharto.

Hal ini membuat Prabowo merasa dikhianati oleh ayah kandung istrinya, Siti Hediati Hariyadi.

"Jadi waktu saya jumpa Pak Habibie, saya tanya pak Habibie, Pak Habibie apa tahu rencana pergantian saya? tahu [kata Habibie] apa ini keputusan bapak benar katanya," kata Prabowo dalam video lamanya di perbincangan bersama Andy F Noya, dikutip dari Suara.com, Senin, 2 Januari 2023.

"Saya tanya kenapa saya harus diganti dia bilang ini permintaan mertua anda Pak Harto, saya syok," imbuhnya.


Prabowo merasa disambar petir mendengar pernyataan Habibie kala itu. Dia mengaku tak menyangka bahwa pencopotannya adalah permintaan sang mertua.

"Ya mungkin tadi ya kalau saya lihat kan saya syok saya kecewa tapi kalau sekarang setelah sekian tahun saya lebih menerima," ungkap Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menyebutkan ada inkonsistensi dari pernyataan Habibie. Sebab saat awal ditanya, Habibie menyebut rencana pencopotannya adalah atas permintaan Soeharto. Namun saat pertanyaan itu diajukan lagi apda 2004, Habibie punya jawaban berbeda.

"Dalam kondisi sekarang waktu itu kan pengakuan Pak Habibie kepada saya waktu awal 2004 mau maju konvensi Golkar saya sowan ke Jerman, kita bicara di situ beliau ceritanya lain yang meminta saya diberhentikan katanya negara super power," ujar Prabowo.

"Dulu bilangnya Pak Harto tapi 2004 bilangnya negera super power," imbuhnya.

Berbeda dengan Habibie, dalam buku biografi ayah Prabowo yakni ekonomi dan politikus Soemitro Djojohadikoesoemo menyebutkan bahwa Prabowo dicopot karena ada dugaan bisa menjadi putra mahkota yang ingin menggantikan Soeharto.

Meski begitu, Prabowo tak mau bicara banyak soal isi buku dari sang ayah.

"Saya enggak bisa menduga pemikiran tokoh tua itu kan, saya waktu itu bekerja mengabdi dan didorong oleh rasa patriotisme saya enggak begitu tahu ada dugaan kolusi [untuk melengserkan Soeharto]," tuturnya.