5 Tokoh Ini Bakal Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Intip Profilnya

HR-Soeharto.jpg
(Melly Meiliani/kumparan)


RIAUONLINE - Pada 10 November mendatang pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh Tanah Air. Lima tokoh tersebut dipilih berdasarkan usulan masyarakat dan telah melalui sejumlah proses seleksi.

Daftar lima tokoh tersebut telah dilaporkan Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 November 2022.

"Memutuskan tahun ini memberikan lima (gelar pahlawan nasional) kepada tokoh-tokoh bangsa yang telah ikut berjuang mendirikan negara Republik Indonesia melalui perjuangan kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan-pembangunan sehingga kita eksis sampai sekarang sebagai negara yang berdaulat," kata Mahfud, dikutip dari Suara.com, Jumat, 4 November 2022.

Lantas, siapa saja lima tokoh yang akan dianugerahi gelar pahlawan nasional pada Hari Pahlawan mendatang?

1. DR. dr. H. R. Soeharto

Soeharto dinilaitelah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan RI. Pria asal Jawa Tengah itu bahkan setelah kemerdekaan ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air.

Mendiang HR Soeharto ikut membangun department store syariah, Monumen Nasional, serta Masjid Istiqlal, dan Rumah Sakit Jakarta. Ia juga menjadi salah satu pendiri Ikatan Dokter Indonesia (IDI).


2. Raja Paku Alam 1937-1989 KGPAA Paku Alam VIII

KGPAA Paku Alam VIII telah berjasa bagi Indonesia. Di antaranya, bersama Sultan Hamengkubowono IX dari Keraton Yogyakarta, KGPAA Paku Alam VIII mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan RI, sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat utuh hingga kini.

"Sehari sesudah (kemerdekaan) itu beliau menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946," tutur Mahfud.

3. dr. Raden Rubini Natawisastra, dari Kalimantan Barat.

Mahfud menyebut almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling saat kemerdekaan. Bahkan almarhum bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh Jepang karena perjuangannya yang gigih untuk kemerdekaan RI.

4. H. Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara.

H. Salahuddin bin Talibuddin selama 32 tahun dinilai telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila.

"Beliau pernah dibuang ke Boven Digul tahun 1942 dan juga dibuang ke Sawahlunto tahun 1918-1923," ucapnya.

5. K.H. Ahmad Sanusi dari Jawa Barat.

Mahfud menjelaskan bahwa almarhum Kyai Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar pahlawan nasional. Beliau juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.