Warga yang Sudah Divaksin Penuh Jangan Takut Varian Delta

vaksinasi6.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, JENEWA-Vaksin covid-19 dapat dapat menghindarkan seseorang dari gejala parah, yang ditimbulkan varian Delta. Hal itu dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mengutip CNBC International, Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan mengatakan bahwa meski vaksin Covid-19 terlihat tidak dapat memproteksi seseorang secara 100% dari corona, namun vaksin mampu meredam keparahan yang ditimbulkan akibat varian baru itu.

"Ada laporan yang masuk bahwa populasi yang divaksinasi memiliki kasus infeksi, terutama dengan varian Delta," kata wanita asal India itu pada konferensi pers, Senin (12/7/2021) sore waktu setempat.

"Sebagian besar adalah infeksi ringan atau tanpa gejala," dikutip dari cnnindonesia

Lebih lanjut ia juga menekankan bahwa vaksin Covid-19 terbukti ampuh mengurangi rawat inap. Bahkan, mencegah angka kematian akibat infeksi virus itu.


Varian Delta sendiri merupakan varian corona yang pertama ditemukan di India. Varian ini kini menyebar di 90 lebih negara. Delta masuk variant of concern dalam daftar WHO, di mana menular lebih cepat dan bisa meningkatkan keterisian fasilitas kesehatan serta menimbulkan gejala berat dan berujung pada kematian.

Hal ini juga dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Dalam kesempatan yang sama, ia kembali mengutarakan keprihatinannya mengenai gejala parah dan rawat inap yang meningkat di beberapa bagian dunia karena angka vaksinasi corona yang minim.

"Varian delta menyebar di seluruh dunia dengan kecepatan tinggi, mendorong lonjakan baru dalam kasus dan kematian. Namun, tidak semua tempat menerima pukulan yang sama," katanya.

"Kita berada di tengah-tengah pandemi dua jalur yang berkembang, di mana si kaya dan si miskin di dalam dan antar negara semakin berbeda di tempat-tempat dengan cakupan vaksinasi yang tinggi."

Sebelumnya keprihatinan akan penyebaran vaksin yang adil sudah digemakan oleh badan PBB itu. Tedros meminta agar negara-negara di dunia, terutama negara ekonomi utama G20, untuk lebih aktif lagi dalam membantu menjangkau vaksin ke negara-negara yang belum memiliki akses.

"Saya menyerukan kepada para Menteri Keuangan G20 dan para pemimpin lainnya untuk mendukung target ini secara kolektif karena ini adalah cara tercepat untuk mengakhiri tahap akut pandemi, menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian, dan mendorong pemulihan ekonomi global yang sesungguhnya," ujarnya.

WHO sendiri telah menyetujui izin penggunaan darurat dari enam vaksin Covid-19.Vaksin itu adalah vaksin Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, Moderna, Johnson & Johnson, serta vaksin buatan China Sinopharm dan Sinovac.