Anaknya Belajar Secara Online, Ini yang Dilakukan Wali Murid saat Ditagih SPP

Bayar-SPP-lewat-WhatsApp.jpg
(@hakimsrg/Twitter)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Pandemi corona bikin pelajar masih harus belajar secara online alias daring. 

Hal tersebut membuat para murid tak datang ke sekolah. Imbasnya, wali murid punya cara kocak kala membayar SPP. 

Peristiwa itu dibagikan oleh akun @hakimsrg di Twitter. Lewat jepretan layar ponsel, terlihat seorang wali kelas menagih biaya SPP kepada wali murid.

Ia menjelaskan bahwa SPP anak laki-laki dari wali murid tersebut belum dibayarkan.

"Selamat siang bapak. Maaf untuk bulan ini SPP putra bapak belum dilunasi," kata sang Wali Kelas.

Tak lama, si wali murid membalas pesan tersebut. Ia meminta agar sang wali kelas menunggu setelah sebelumnya meminta maaf.

Tak disangka, alih-alih benar membayar tagihan SPP, sang wali murid hanya mengirimkan foto uang. 

Karena Sekolah Lewat WA, Wali Murid Bayar SPP dengan Foto Uang dan Dikirim ke WA (1)


Wali Murid Bayar SPP dengan Foto Uang dan Dikirim ke WA (1)
Wali murid membayar SPP lewat WhatsApp. (Foto: @hakimsrg/Twitter)

"Iya maaf pak, bentar ya. Ini pak, sudah lunas ya," kata sang wali atau orang tua murid. 

Terlihat pada foto, dua lembar uang Rp50 ribu dan selembar uang Rp100 ribu dikirimkan.

Bingung dengan aksi sang wali murid, wali kelas pun bertanya maksud dari mengirim foto uang tersebut. 

Barulah sang wali murid menjelaskan maksud membayar SPP melalui WhatsApp.

Ia menyebut pembelajaran sang anak dilakukan melalui WhatsApp dan karena itu seharusnya SPP juga bisa dibayarkan lewat aplikasi tersebut. 

“Saya sebagai orang tua menitipkan anak untuk agar belajar di sana karena kesibukan saya. Lah kalau ortu yang mengajari sendiri buat apa menitipkan anak ke sana,” tulis wali murid tersebut.

Kini unggahan tersebut pun viral, dicuitkan dan disukai orang hingga ratusan kali.

Beragam respon diberikan warganet. Ada yang heran serta kesal, ada pula yang terhibur dengan tingkah wali murid tersebut. 

“Dikira guru gak perlu gaji ya, gak perlu tenaga ekstra untuk membuat materi pembelajaran online,” ujar akun @ridwanprastowo. 

“Seharusnya biayanya tidak seperti masa sebelum pandemi karena benefit yang didapat juga tidak sebanding,” sebut akun @hakimsrg. 

“Setelah itu anaknya ditarik dan diajar di rumah sendiri sama bapak dan ibunya, mantap,” kata akun @MahyudinEffend1 sambil memberi emotikon tertawa.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com