Prabowo dan Puan jadi Capres Paling Unggul di 2024, Ini Kata Ketua DPR

Selfie-Megawati-Soekarnoputri-Prabowo-Subianto-dan-Puan-Maharani.jpg
(Instagram/@puanmaharani)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Setelah menyatakan Menhan Prabowo Subianto menjadi Menteri Terbaik Kabinet Indonesia Maju, Lembaga survei Indo Barometer kembali menjagokan Menhan Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani menjadi pasangan yang paling unggul dibandingkan paslon lain terkait simulasi pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024. 

Menanggapi itu, Puan mengaku belum memikirkan strategi menghadapi 2024. Ia menyebut masih berfokus menjalankan tugasnya sebagai Ketua DPR.


"Belum ada yang ngomong kayak begitu, belum kepikiran juga. Belum mikir 2024, masih 2020 ini banyak urusan yang harus dibenahi, yang harus diurus, banyak urusan yang harus diselesaikan. Semua hal tersebut bisa bermanfaat buat rakyat, jadi urusan 2020 dulu," kata Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 24 Februari 2020.


Ketua DPP PDIP (nonaktif) itu menganggap wajar Prabowo disebut menjadi capres terkuat 2024. Sebab, kata dia, mantan Danjen Kopassus itu sudah berulang kali mengikuti kontestasi pemilu.



"Ya kan apa pun Pak Prabowo itu sudah berkali-kali ikut dalam kontestasi, jadi kalau rakyat mengenal ya pastinya iya, karena ikut terus dalam kontestasi nasional," tutur Puan merujuk pada keikutsertaan Prabowo pada 3 kali pilpres.

Puan juga menyebut PDIP memiliki sejumlah mekanisme untuk menentukan siapa saja jagoan yang akan diusung ke depan.


"Kalau kita mau bicara pilpres itu masih lama, masih 2024. PDIP punya mekanisme yang harus diikuti oleh setiap kadernya atau kemudian bahkan simpatisannya kalau memang berkeinginan atau kemudian punya niatan untuk menjadi salah satu calon yang nanti akan diusung atau diusulkan di 2024," kata dia.


Lebih lanjut, Puan mengatakan hasil survei Indo Barometer, menjadi tantangan partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu untuk mempersiapkan diri dengan matang di Pemilu 2024.


"Pasti dengan keluarnya survei ini tentu saja menjadi tantangan dan beban bagi PDIP. Tapi kan pemilunya masih 2024, masih hampir 4 setengah lagi, jadi ini tantangan bagi PDIP bagaimana menjaga kepercayaan rakyat tersebut agar bisa insyaAllah kita buktikan di 2024," pungkasnya.

Artikel ini sudah terbit di kumparan.com