Wow, Inden Suzuki Jimny hingga Satu Dekade, Kebangetan !

Suzuki-Jimny-2019.jpg

RIAU ONLINE, JAKARTA-Keinginan masyarakat untuk memperoleh unit Suzuki Jimny terus mengalir. Bahkan hingga saat ini inden mobil ini mencapai 10 tahun.

Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra, menjelaskan inden Jimny saat ini sudah mencapai 10 tahun lebih. Selain membludaknya pesanan, juga karena ada diler yang ‘bandel’ terus menerima pesanan Jimny.


“Memang benar di beberapa diler Suzuki itu indennya sampai 10 tahun. Pesanannya terus masuk, padahal kami sudah meminta diler untuk stop terima pesanan karena mau selesaikan dulu yang dua tahun ini,” ungkap Donny saat dihubungi kumparan, Rabu 11 Desember 2019 malam.

Jelasnya lagi, daftar panjang inden tersebut juga disebabkan alokasi distribusi Jimny dari Jepang ke Indonesia yang terbatas. Paling banyak setiap bulannya PT SIS hanya bisa mendistribusikan 50 unit ke diler, padahal ada 53 jaringan penjualan Suzuki di Indonesia. 

“Karena kan tiap bulan itu diler pasti terima satu, ada diler yang enggak kebagian juga. Terus beberapa diler ada yang pemesanannya 150 unit, tinggal kalikan aja berapa, keluar kan 10 tahun, malah lebih,” kata Donny. 
Meski tidak merujuk diler spesifik yang terus menerima pesanan Jimny, Donny mengungkapkan lokasinya di sekitar wilayah Jakarta, mencakup Sunter, Kelapa Gading, Pondok Indah, dan sekitarnya.



Kendati begitu, pihaknya tidak memaksa konsumennya untuk tetap menunggu sampai 10 tahun. Maka sah-sah saja misalnya pemesan Jimny yang terdaftar pada akhirnya membatalkan pesanannya itu.


Sebelumnya guna mengantisipasi daftar panjang, PT SIS sudah menutup keran pemesanan Jimny pada Oktober 2019 lalu. Namun apa daya, upaya dari pabrikan berlambang S besar ini nampaknya tidak dapat membendung minat masyarakat akan Suzuki Jimny.

Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sejak Juni hingga Oktober 2019, sudah ada 492 unit Suzuki Jimny yang dikirim ke diler. Rinciannya, Juni 180 unit, Juli 115 unit, Agustus 66 unit, September 81 unit, dan Oktober 50 unit.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com