Soal Ujian Agama di Kabupaten Solok Dianggap Melecehkan

Murid-SD-Pakai-Masker.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/MUTTAQIN)

RIAU ONLINE, PADANG-Masyarakat Kabupaten Solok dihebohkan dengan adanya soal ujian Pendidikan Agama Islam yang dinilai melecehkan.

Soal ujian itu terdapat di soal pendidikan agama islam semester I kelas IV SD di Kecamatan Junjung Sirih yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Temuan soal ujian yang sempat viral di media sosial Facebook itu dianggap meresahkan dan sangat menyinggung perasaan umat Islam.

Dalam foto yang diunggah di Facebook, terlihat soal nomor 13 berbunyi sebagai berikut:

Di bawah ini yang merupakan sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani adalah...

A.malas belajar
B.mengerjakan tugas belajar
C.menjaga nama baik sekolah dan guru
D.menjaga nama baik orang tua.


Ketua DPRD Kabupaten Solok, Jon Firman Pandu, mengaku sangat menyayangkan kemunculan soal ujian yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad SAW yang selama ini menjadi teladan umat Islam.


Menurutnya, apa yang digambarkan dalam soal itu sangat jauh dari sikap dan sifat Nabi Muhammad SAW.

"Sangat tidak etis, dan ini bagian dari penghinaan terhadap nabi Muhammad, sangat kami miriskan kok berani-beraninya membuat soal seperti itu," kata dia, Rabu (11/12/2019) kemarin, melansir Antara.

Jon Firman Pandu menyatakan akan memanggil kepala sekolah dan kepala dinas terkait untuk mengonfirmasi masalah tersebut.

"Ini pelanggaran berat dan pasti akan kami tindak lanjuti. Jika memang terbukti ada kelalaian atau unsur kesengajaan, akan kami sarankan ke Pemda untuk memberi sanksi pihak terkait," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Dafrizal membenarkan adanya soal ujian yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad dalam ujian semester SD di Kecamatan Junjung Sirih.

"Keberadaan soal tersebut baru diketahui setelah ujian selesai. Ujian PAI sudah dilakukan pada Senin 9 Desember kemarin," ungkapnya.

Dafrizal memaparkan, penyusunan soal ujian dilakukan oleh tim pembuat soal dari unsur guru yang ditunjuk. Setelah itu, soal tersebut diedit lagi oleh tim revisi dan baru diserahkan kepada koordinator wilayah kecamatan untuk dicetak.

"Soal sudah direvisi sebanyak dua kali dan sudah diedit sebanyak dua kali oleh tim yang ditunjuk, namun ternyata soal nomor 13 itu luput dari perhatian dan terlanjur tersebarkan pada peserta ujian," imbuhnya menjelaskan.

Soal ujian PAI bagi pelajar kelas IV SD di Kecamatan Junjung Sirih tersebut disebarkan di 16 sekolah di Junjung Sirih, terdiri dari 14 sekolah segeri dan dua sekolah swasta. Diperkirakan ada 400 murid yang mengikuti ujian.

Dinas Pendidikan Kabupaten Solok pun mengaku telah memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan soal ujian yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad tersebut.

 

Artikel ini sudah terbit di Suara.com