Lihat Tampang Ahok Berseragam Pertamina, Cocok Ngak Sih?

Basuki-Tjahaja-Purnama4.jpg
(instagram @niluhdjelantik)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Potret Ahok pakai seragam pegawai Pertamina kini beredar luas di media sosial. Pertanyaan pun kemudian muncul, apakah Ahok sudah resmi jabat Dirut Pertamina?

Beragam pertanyaan itu disampaikan warga net bersamaan dengan meluasnya potret Ahok pakai seragam pegawai Pertamina.

Potret tersebut dinilai sangat mengejutkan, mengingat polemik atas penunjukkan Ahok sebagai Dirut Pertamina belum tuntas.

Begitu juga dengan sikap pemerintah, baik Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo maupun Menteri Badan Usaha Milik Daerah (BUMN), Erick Thohir.

Keduanya belum mengumumkan secara resmi status Ahok hingga saat ini.

Sementara, potret Ahok pakai seragam pegawai Pertamina seperti yang diunggah oleh Niluh Putu Ary Pertami Djelantik atau akrab disapa Niluh Djelantik.

Desainer berbakat itu mengunggah potret Ahok pakai seragam pegawai Pertamina lewat akun Instagramnya @niluhdjelantik; pada Rabu 20 November 2019. 

Dalam postingan tersebut, Ahok terlihat mengenakan seragam pegawai Pertamina berwarna merah dengan strip putih vertikal pada bagian kanannya.

Sebuah logo Pertamina Pasti Pas juga terlihat menempel pada saku kemeja sebelah kiri.

Seragam Pertamina yang umumnya terlihat digunakan oleh pegawai yang bertugas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) itu terlihat baru saja digunakannya.

Hal tersebut terlihat dari lipatan dan sejumlah bagian kemeja yang terlihat lecek atau berkerut-kerut.

Ahok sendiri terlihat tengah menahan senyum, air mukanya terlihat sedikit serius.

Tidak diketahui alasan mengapa Ahok tidak melepas tawa atau senyum karena terpilih menjadi Dirut Pertamina.

Hal yang pasti adalah seragam pegawai Pertamina yang dikenakan oleh Ahok terlihat kebesaran.

"Selamat Hari Rabu. Mulai dari nol ya Bu. Kesayangan @aganharahap emang jahap," tulis Niluh melengkapi potret Ahok pakai seragam Pertamina diakhiri taggar #peluktianglistrik.


Sampaikan Selamat

Walau kepastian Ahok jabat Dirut Pertamina belum disampaikan secara resmi oleh pemerintah, Komposer Addie MS mengucapkan selamat kepada Ahok.

Lewat akun Instagramnya @addiems999; pada Rabu (20/11/2019), menyampaikan selamat datang kembali kepada Ahok.

"Wecome back, sir....!," tulis Addie MS melengkapi potret dirinya dengan Ahok yang berjabat tangan.

 

Postingan keduanya memicu antusias warga net.

Pro dan kontra kembali dituliskan terkait penunjukkan Ahok sebagai Dirut Pertamina.

Hanya saja, sebagian besar warga net berharap kedatangan Ahok dapat memperbaiki Pertamina menjadi lebih baik.

"Btp welcome to BUMN," tulis Hastutti lewat akun @pudjihastuti69.


"Bakalan seru edisi kali ini, dulu cuman daun2 nya doank, skrg memang akar2 nya dibersihkan dari tikus2 NKRI," tambah @olvimantow.


Fahri Hamzah Dukung Ahok

Sikap Fahri Hamzah yang semula sangat menentang dan bersikukuh menjatuhkan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dalam kasus penistaan agama kini berubah.

Fahri Hamzah justru dukung Ahok pimpin Pertamina saat ini.

Dukungan tersebut diungkapkan fahri Hamzah lewat program Aiman tayangan Kompas TV yang diposting ulang akun @R4jaPurwa; pada Selasa (19/11/2019).

Dalam tayangan tersebut, dukungan yang diberikan Fahri Hamzah merujuk pada Perundang-undangan yang berlaku, yakni Pasal 27 Undang-undang Dasar (UUD).

Dalam ketentuan tersebut dijelaskan setiap Warga Negara Indonesia (WNI) memiliki hak dan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

 

Fahri Hamzah Justru Dukung Ahok Pimpin Pertamina

"Pasal 27 Undang-undang Dasar jelas mengatakan segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tanpa ada kecualinya," papar Fahri Hamzah.

Sehingga menurutnya polemik yang dialami Ahok harus diluruskan oleh pemerintah.

"Apa yang terjadi dengan saudara Basuki haruslah boleh terjadi pada seluruh orang di seluruh Indonesia ini, di setiap jengkal tanah Indonesia ini. Itu harus dijelaskan," imbuh Fahri Hamzah.

"Menjunjung tinggi hukum," tegasnya.

Sementara, terkait catatan buruk yang dilakukan oleh Ahok, Fahri menekankan pemerintah memiliki tugas untuk menjelaskan kepada masyarakat.

"Saya ingin pemerintah menjelaskan itu!," imbuhnya.

Sikap Ahok

Selain sejurus dengan Perundang-undangan, dukungannya terhadap Ahok memimpin Pertamina karena sikap Ahok.

Ahok yang terkenal merupakan sosok yang kerasa dan tegas menurutnya sangat dibutuhkan dalam pengembangan Pertamina.

"Kalau soal talenta saya termasuk yang menganggap BUMN itu memerlukan saudara Ahok, karena ada beberapa institusi di BUMN itu memerlukan orang keras, memerlukan orang tegas," jelas Fahri Hamzah.

Sehingga apabila demikian, pemilihan Ahok untuk memimpin Pertamina menurutnya, tidak menemui masalah.

Hal tersebut menilik segi hukum dan kemampuan Ahok yang tidak bersinggungan dengan persyaratan pengangkatan pejabat di BUMN.

Oleh karena itu, Fahri Hamzah meminta agar pemerintah, khususnya Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk membela Ahok.

"Kalau itu dia (Jokowi) bikin clear, bela lah saudara Basuki dengan terbuka," imbuhnya.

Pembelaan katanya juga akan diberikannya apabila proses pengangkatan Ahok memimpin Pertamina dilakukan dengan benar.

"Saya akan bela kalau itu tidak ada kesalahan," imbuh Fahri Hamzah.

"Harus fair (adil) dong semua orang di republik ini, ya harus mendapatkan hak-haknya. Nggak boleh ada orang yang selama-lamanya kemudian kita siksa seperti dulu kita menyikas Partai Komunis selama-lamanya nggak boleh ngapa-ngapain. Nggak boleh itu," tambahnya.

Dirinya kembali menegaskan dukungannya kepada Ahok memimpin Pertamina.

Sebab apabila penunjukkan Ahok memimpin Pertamina tidak meanggar ketentuan Perundang-undangan, Ahok menurutnya memiliki hak yang sama sebagai WNI.

"Kalau semuanya clear (tuntas), kalau Undang-undang membolehkan dia, kenapa tidak?," jelas Fahri Hamzah.

"Kenapa kita mesti menghalang-halangi orang yang punya hak secara Undang-undang untuk melakukannya," tambahnya.

Bukan Menyerah

Dukungan yang diberikan kepada Ahok disampaikannya bukan merupakan sikap merendah apalagi menyerah.

Pembelaan agar Ahok dapat memimpin Pertamina dijelaskannya lebih kepada sikapnya sebagai politisi.

Sehingga sikapnya dukung Ahok memimpin Pertamina menurutnya bukanlah aksi menyerah.

"Bukan menyerah, resiko politiknya akan diterima oleh presiden, resiko politiknya akan diterima oleh menteri BUMN, tidak populer, dikritik orang, itu memang resiko hari-hari politisi," tegas Fahri Hamzah.

Sedangkan terkait kritik yang terus disampaikan berbagai pihak atas penunjukan Ahok memimpin Pertamina, Fahri Hamzah meluruskan.

Menurutnya, setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam hal pengawasan pemerintah.

Apalagi lanjutnya, pemerintahan Jokowi kini telah memasuki periode kedua yang menurutnya harus dituntaskan dengan baik.

"Ya kan sosial media tidak bisa dibikin diem, media massa kan nggak bisa disuruh diem, pengamat kan nggak bisa dibikin diem, tapi keteguhan sikap presiden untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi itu yang kita perluka," jelas Fahri Hamzah.

"Dan presiden ini sudah di periode kedua, jangan banyak takut, kalau dia berani, bela secara berani! ," tegasnya.

Sehingga apabila ada anggapan jika penunjukan Ahok memimpin Pertamina merupakan keinginan Jokowi menurutnya sangat bagus.
"Kalau itu yang dia lakukan secara terbuka itu bagus menurut saya, atau presiden mengatakan, 'saya tidak ikut-ikut mengatur ', katakan menjadi direktur BUMN," ujarnya diakhir tayangan.

Artikel ini sudah terbit di Wartakotalive