Anak Sekolah Teriakan Ganti Presiden, Begini Reaksi Kubu Prabowo

Deklarasi-2019-ganti-presiden2.jpg
(inikata.com)

 

RIAU ONLINE - Sebuah video beredar di media sosial terkait anak-anak sekolah yang mengampanyekan gerakan '2019gantipresiden'. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk itu siap turun untuk menyosialisasi larangan kampanye di sekolah dan melibatkan anak-anak.

Video yang viral di Instagram itu memperlihatkan sekumpulan anak sekolah berseragam pramuka berteriak-teriak 'ganti presiden'. Mereka berada di sebuah pelataran gedung, namun belum diketahui lokasinya.

Terlihat pula beberapa orang dewasa. Salah satunya memimpin untuk memberikan aba-aba. Awalnya ia meminta anak-anak ini meneriakkan takbir ke hadapan kamera. Kemudian pria tersebut mulai meneriakkan soal '2019 ganti presiden'.

"2019...," teriak pria itu memberi aba-aba.

"Ganti presiden," balas anak-anak yang memakai baju pramuka dengan semangat, seperti dilansir dari detikcom, Senin, 15 Oktober 2018.

Yel-yel dilakukan beberapa kali. Mereka cukup lantang meneriakkan '2019 ganti presiden'. Anak-anak tersebut diperkirakan sebagai siswa SD dan SMP.

"Pertanyaannya apakah itu acaranya di sekolah atau tidak. Tentu saya sepakat sekolah maupun universitas adalah tempat yang dilarang untuk berkampanye dan itu diatur oleh UU No 7 Tahun 2017 maupun PKPU. Termasuk larangan anak-anak berkampanye di UU No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak," ujar juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade


Andre menegaskan pihaknya tetap berkomitmen untuk menjunjung tinggi aturan pada Pilpres 2019, termasuk terkait larangan dalam kampanye. BPN Prabowo-Sandiaga akan melakukan sosialisasi kepada para pendukungnya agar hal seperti dalam video itu tidak terulang.

"Seandainya masih ada pendukung kami yang melakukan hal tersebut, kami akan terus menginformasikan larangan ini ke teman-teman pendukung," kata Andre.

"Kami akan terus menyosialisasikan ke para pendukung soal aturan maupun larangan. Agar jangan ada lagi pelanggaran yang terjadi," imbuh politikus Gerindra itu.

Dalam sebuah posting-an di Instagram, tampak pula gambar dua anak kecil mengenakan baju 'tagar 2019 ganti presiden'. Gambar dilengkapi keterangan 'Tangkap!!! Gerakan Makar! Eksploitasi Anak-anak'.

"Judulnya tangkap gerakan makar sangat berlebihan, karena gerakan tagar 2019 ganti presiden bukanlah gerakan makar," sebut Andre.

Seperti diketahui, KPU telah melarang kampanye di tempat pendidikan dan keagamaan. Ada ancaman pidana bila aturan tersebut dilanggar.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id