ISIS Klaim Bentrokan di Mako Brimob Pejuang Mereka

ILUSTRASI-ISIS.jpg
(CNN INDONESIA/REUTERS)

RIAU ONLINE - Bentrokan keduakalinya dalam setahun terakhir ini yang terjadi di penjara Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob), Depok, Jawa Barat, antara tahanan kasus terorisme dengan Polisi, diklaim dilakukan oleh pejuang ISIS. 

Bentrokan berdarah tersebut terjadi pada Selasa, 8 Mei 2018, di dalam Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Setidaknya ditemukan senjata api rakitan oleh polisi serta korban luka-luka di antara kedua kelompok, tahanan teroris dan polisi. 

Situs kelompok intelijen SITE, melaporkan, berdasarkan laporan kantor berita ISIS Amaq News Agency, para pejuang ISIS terlibat dalam bentrokan dengan polisi anti-teror Indonesia di dalam penjara tersebut. 

Baca Juga: 

Ini Isi Buku Panduan Digital ISIS

Densus Terus Lacak Jaringan JAD Di Riau

Mengutip pernyataan kantor berita Amaq dalam bahasa Arab yang disebarluaskan melalui aplikasi Telegram, SITE mengatakan “bentrokan sengit terjadi antara para pejuang ISIS dan elemen-elemen anti-teror di dalam penjara di Depok, di bagian selatan Jakarta.”

SITE melansir, insiden ini pertama kali dilakukan ISIS di Indonesia sejak 25 Mei 2017. Sebagaimana dikutip RIAUONLINE.CO.ID dari VOA Indonesia, ISIS mengklaim bertanggungjawab terhadap ledakan bom di terminal Kampung Melayu Jakarta Timur menewaskan tiga polisi.


 

Sementara itu di Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol M Iqbal mengatakan, hingga pukul 01.00 WIB dinihari, tidak ada korban tewas dalam insiden itu.

"Akan tetapi ada korban luka-luka baik dari petugas (polisi) maupun tahanan di Mako Brimob," kata mantan kasat Lantas Polresta Pekanbaru di awal tahun 2.000-an tersebut.

ISIS

SITUS kelompok intelijen SITE, afiliasi dengan ISIS, mengklaim keterlibatan pejuang ISIS dalam bentrokan dengan Densus 88 di dalam penjara di Markas Komando Brimob Depok, Jawa Barat, Rabu, 9 Mei 2018.

Iqbal tidak menjelaskan dan merincikan lebih jauh tentang jumlah korban dan tingkat luka diderita. Ia hanya mengatakan, kerusuhan diduga karena keributan antara tahanan dan petugas.

"Stuasi kini sudah berhasil dikendalikan. Saya meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi dan foto yang beredar luas di media sosial," pungkasnya. 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id