Waspada Penipuan Berkedok Lem Teh Celup

Penipuan-Modus-Pengeleman.jpg
(DIVISI MABES POLRI)

RIAU ONLINE - Hati-hati dan waspadalah dengan banyaknya penipuan berkedok tawaran kerja. Contoh nyata terjadi di Pekanbaru saat ini dengan modus penawaran kerja pengeleman teh celup.

 

Brosur-brosur tersebut dibagi-bagikan serta terpasang di perempatan jalan raya seperti di Jalan Soekarno-Hatta-Tuanku Tambusai, Jalan Tuanku Tambusai-Sudirman, Pasar Pagi Arengka serta beberapa titik perempatan lampu merah. 

 

(Baca Juga: Pencuri Tertangkap Karena Jendela Palsu

 

Bahkan ada yang diletakkan begitu saja di atas mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Pekanbaru. Brosur-brosur tersebut, seperti RIAUONLINE.CO.ID kutip dari lini masa Facebook Divisi Mabes Polri, dikeuluarkan oleh perusahaan yang mengakali para pencari kerja.

 

Dalam brosur itu, perusahaan seakan-akan memberi kesan pekerjaan ditawarkan adalah mengelem bungkus teh celup dengan upah lumayan. Sehingga banyak pencari kerja yang tertarik oleh pekerjaan ditawarkan.

 

Namun apakah benar perusahaan itu memenuhi janjinya setelah kita melamar bekerja di perusahaan itu? Berikut pengakuan korban mengaku tertipu di perusahaan tersebut: 

 

(Klik Juga: Mantan Polisi Rampok Uang Koperasi Rp 300 Juta

 


Pertama, saya mendapatkan brosur lowongan kerja dari orang tidak saya kenal. Di brosur itu tertulis "lowongan kerja ngelem benang teh Rosella 1 box isi 200 lembar benang komisi Rp 70.000".

 

Setelah itu saya mendatangani kantor “PT Hadena Indonesia Bercabang di Yogyakarta” dengan alamat di PT Hadena Indonesia (HDN) Cabang Yogyakartan, Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 91A Ngaglik Yogyakartan.

 

Di sana, tutur korban, ia dikenakan biaya pendaftaran Rp 5.000, dan biaya keanggotaan Rp 250 ribu. Setelah saya mengikuti pendaftaran, saya dikasih kertas-kertas brosur dan bahan ngelem teh tersebut.

 

Setelah dikerjakan pengeleman tersebut, keesokan harinya saya mengembalikan hasil pengeleman tersebut ke kantor PT Hadena Indonesia. Sesampai di sana, saya serahkan hasil pengeleman dan saya dikasih pengertian lagi, dana komisi pengeleman Rp 70 ribu dipotong biaya produk Rp 45 ribu dan saya hanya dapat upah Rp 25 ribu.

 

(Baca: Akankah Pengendara Motor Kapok Usai Baca Papan Bunga Ini

 

Saya mengerjakan pengeleman box hanya berlangsung 5 kali saja dan selebihnya tidak dibolehkan, padahal di brosur tersebut tidak dituliskan pengeleman hanya 5 kali.

 

Setelah itu, saya mau ambil lagi pengeleman tersebut untuk aku kerjakan di rumah, tapi tidak diperbolehkan sebelum bisa mengajak/menyebarkan brosur ke seseorang agar seseorang tersebut mau mendaftar ke PT Hadena Indonesia.

 

Malahan yang bikin saya merasa tertipu itu di lembaran brosur tersebut tidak ada kata-kata disuruh "menyebarkan brosur", sedangkan di lembaran brosur itu hanya tertulis "pengeleman teh 1 box isi 200 lembar benang komisi 70.000''.

 

Di lembaran brosur itu tertulis langsung di bayar cash Rp 70 ribu, padahal aslinya hasil Rp 70 ribu dipotong biaya produk Rp 45 ribu. Jadi saya hanya terima uang Rp 25.000 dan 1 produk, Itupun kalo kita nggak mengrekut orang kita tidak bisa kerja.

 

(Klik: Bupati Bengkalis Tersangka Korupsi Bansos

 

Padahal di lembaran brosur juga nggak ada kata-kata disuruh mengrekut orang dan di lembaran brosur tidak di tuliskan bahwa pengeleman batas maksimal 5 kali saja.

 

Sekian dan terimakasih, Saya berharap agar kasus ini bisa secepatnya di atasi. Sudah banyak orang-orang di Jogja yang sudah kemakan iming-iming ngelem teh celup Rp 70.000 padahal kenyataanya membohongi semua orang. 

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline