RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru bersama Polda Riau dan tokoh masyarakat menyatukan langkah untuk mengangkat martabat Kampung Dalam menjadi kampung yang bebas dari narkoba sekaligus menjadi pusat pelestarian budaya lokal.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Wali Kota Agung Nugroho, dan Kapolresta Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, mengikuti acara deklarasi komitmen tersebut di kawasan Kampung Dalam.
Kampung Dalam kecamatan yang selama ini dikenal memiliki potensi besar dari sisi budaya dan sejarah, namun juga menghadapi tantangan sosial yang cukup kompleks yakni, bebas dari Narkoba.
Dalam sambutannya, Irjen Herry menyampaikan bahwa langkah yang dilakukan Wali Kota Pekanbaru sangat sejalan dengan visi Polda Riau "Melindungi Tuah, Menjaga Marwah."
“Melindungi tuah artinya menjaga kekayaan alam, budaya, dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Setiap individu, setiap komunitas memiliki kekayaan tersendiri, baik berupa keterampilan, talenta, maupun warisan budaya," ujar Herry, Rabu, 24 Juni 2025.
"Semua itu adalah marwah, harga diri yang harus dijaga, bukan dicemari oleh hal-hal negatif seperti narkoba,” lanjutnya.
Kawasan Kampung Dalam, yang dikenal sebagai tempat berdirinya Marhum Pekan, cikal bakal lahirnya Kota Pekanbaru, juga menjadi lokasi Rumah Singgah Tuan Kadi, situs sejarah yang telah tercatat di Kementerian Kebudayaan RI.
Rumah Tuan Kadi kini menjadi salah satu ikon budaya dan destinasi wisata sejarah yang mendunia.
Kampung Dalam dari Stigma ke Prestasi
Selama ini, Kampung Dalam sempat dicap sebagai kawasan rawan narkoba. Namun, dalam momentum ini, seluruh pihak menegaskan bahwa sudah saatnya kampung ini bertransformasi.
"Kampung ini bukan lagi kampung narkoba. Hari ini kita sepakat Kampung Dalam adalah kampung bebas narkoba".
"Kita harus bangkit dan menunjukkan kepada dunia bahwa ini adalah kampung budaya, kampung peradaban,” tegas Herry.
Jenderal bintang dua itu juga menegaskan komitmennya untuk memberikan pendampingan serta pendekatan persuasif berbasis hati ke hati, guna menyentuh seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda.
Pemerintah Kota Pekanbaru juga akan mendorong pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas pelaku UMKM dan pengembangan bakat pemuda-pemudi setempat.
Rumah Singgah Tuan Kadi juga akan dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan budaya, edukasi, dan kreativitas.
"Setiap malam Minggu, mari ramaikan Rumah Singgah Tuan Kadi. Ini bukan sekadar rumah sejarah, tapi rumah kita bersama. Kita buat kegiatan positif yang menghidupkan semangat dan kebanggaan warga," ajaknya.
Kegiatan sosial dan budaya di Kampung Dalam kian menunjukkan geliat. Saat Hari Raya Idul adha lalu, masjid besar di kawasan ini menerima sumbangan hewan kurban dalam jumlah yang sangat besar, tanda bahwa perhatian masyarakat luas terhadap Kampung Dalam semakin meningkat.
"Ini membuktikan bahwa masyarakat kota mencintai kampung ini. Sudah saatnya kita balas perhatian itu dengan menjaga kebersihan, membentuk karakter unggul, dan meningkatkan kualitas lingkungan kita," jelas Akpol 1996 itu.