Sampah di Pekanbaru jadi Polemik Berbulan-bulan, Pengamat: Wali Kota Harus Piawai

Sampah-di-Pasar-Agus-Salim4.jpg
(Herianto Wibowo/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sampah menumpuk di Kota Pekanbaru masih menjadi polemik yang meresahkan masyarakat. Bagaimana tidak, masyarakat yang lalu lalang di ruas-ruas jalan, seperti Jalan HR Soebrantas, Jalan Pepaya dan Jalan Mangga, dan ruas jalan lainnya, harus menghirup bau sampah, bahkan sejak pagi hingga menjelang siang hari. 

Pengamat Perkotaan dan Tata Ruang, Mardianto Manan, menilai Wali Kota Pekanbaru saat ini harus piawai menerapkan solusi untuk masalah pengangkutan dan pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru. Sehingga, masalah sampah menumpuk ini tidak terus terjadi.

"Wali kota harus piawai untuk menuntaskannya dengan berbasis data konkret dan penanganan yang tepat, cepat, dan tepat sasaran. Bukan asal buat keputusan saja," ujarnya, Senin, 9 Juni 2025.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru harus menanggapi masalah sampah ini dengan serius, sebelum menyebabkan dampak yang lebih besar.


"Buat dulu kajiannya, masing-masing wilayah kota ini apa persoalannya. Kemudian penanganan dilakukan sesuai masalah di wilayah itu, penanganan tidak mesti sama, tentu lain pola dan tingkah lain pula pola penanganannya," jelasnya.

Terkait pembentukan Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) di kelurahan-kelurahan yang saat ini dicanangkan, menurutnya Pemko juga harus benar-benar memastikan sistem dan teknis lembaga tersebut.

"Kalaupun membentuk LPS, pastikan dulu apa kerja LPS, apa hal dan kewajiban masyarakatnya. Bagaimana pengelolaan sampah tingkat RT dan RW dan kelurahan selama ini. Artinya perlu kajian mendalam secara regulasi,  sosial dan budaya lokasi penanganan," pungkasnya.