Sampah Menggunung di Pekanbaru, DPRD Soroti Lambannya Penanganan DLHK dan PT EPP

sampah-pagi-di-pekanbaru3.jpg
(Herianto Wibowo/RIAU ONLINE)

Laporan: Herianto Wibowo

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani, meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk segera menyiapkan strategi cadangan atau plan B guna mengantisipasi terjadinya tumpukan sampah yang makin meluas di Kota Pekanbaru.

Hal ini menyusul buruknya kinerja PT Ella Pratama Perkasa (EPP) selaku rekanan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pengangkutan sampah.

Menurut Hamdani, alasan konflik internal di tubuh PT EPP tidak bisa dijadikan pembenaran atas terhentinya aktivitas pengangkutan sampah.

“Kami di DPRD tidak menerima alasan bahwa ada konflik internal di PT EPP sehingga pengangkutan sampah tidak dilakukan. Itu urusan internal perusahaan, tapi jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat,” tegas Hamdani, Jumat 9 Mei 2025.

Ia menilai, DLHK harus bersiap menghadapi peralihan pengelolaan sampah, terlebih kini mulai memasuki masa transisi dari PT EPP ke DLHK dan Layanan Pengangkutan Sampah (LPS).

Menurutnya, pengelolaan harus dilakukan dengan rapi agar tidak menimbulkan kekacauan di lapangan.

“DLHK harus lebih siap. Sekarang ini sedang masa peralihan ke LPS, di mana ada sampah yang diambil LPS dan ada juga yang ditangani DLHK. Seharusnya dari awal sudah disiapkan antisipasinya,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Hamdani mengingatkan, jika DLHK tidak segera mengambil tindakan cepat dan tepat, maka keluhan masyarakat akan semakin tajam tertuju kepada pemerintah.


“Kalau dibiarkan, masyarakat akan makin kecewa dan ini akan menjadi sorotan tajam terhadap kinerja pemerintah kota. Ini sangat kita sayangkan,” ujarnya.

Ia pun meminta DLHK untuk tidak lagi memberi toleransi terhadap PT EPP apabila perusahaan tersebut terus gagal menjalankan tanggung jawabnya.

“Kita tidak bisa mentolerir PT EPP jika mereka tidak mengangkut sampah hanya karena alasan internal. Pemko harus tegas,” tutup Hamdani.

Persoalan sampah di Kota Pekanbaru kembali mencuat. Hingga Kamis pagi 8 Mei 2025, tumpukan sampah masih dengan mudah ditemukan di sejumlah titik di ibu kota Provinsi Riau yang dikenal sebagai Kota Bertuah.

Salah satu lokasi paling mencolok adalah sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Sampah terlihat berjejer di tepi jalan, menimbulkan kesan kumuh dan menurunkan kenyamanan masyarakat yang melintas.

Sebelumnya Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra, mengungkapkan penumpukan tersebut terjadi akibat gangguan operasional di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.

"Semalam ada alat berat yang rusak, tapi sekarang sudah diperbaiki. Karena itu sempat terjadi penumpukan antrean mobil pengangkut di TPA," ujar Reza saat dikonfirmasi RIAU ONLINE, Kamis pagi.

Padahal, menurut jadwal rutin, PT Ella Pratama Perkasa (EPP) selaku rekanan resmi Pemko Pekanbaru dalam jasa angkutan sampah, biasanya sudah mulai mengangkut sejak dini hari. Namun, hingga pukul 09.30 WIB, tumpukan sampah masih terlihat di berbagai titik.

Reza juga menyebut adanya dugaan permasalahan internal di tubuh PT EPP yang turut memperparah situasi.

"Sepertinya juga ada masalah internal dari PT EPP. Tapi tadi kata mereka, mobil sudah mulai jalan kembali," ungkapnya.

Meski demikian, laporan dari petugas DLHK di lapangan menunjukkan belum adanya pergerakan signifikan dari armada milik PT EPP.

"Hari ini kita akan memanggil PT EPP. Kalau seluruh pengangkutan sampah di kota ini harus DLHK yang tangani, maka otomatis kerja sama dengan PT Ella bisa kita hentikan," tegas Reza.