Gawat, MinyaKita Hilang dari Pekanbaru, Kadisperindag Pekanbaru Pasrah

MinyaKita2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Keberadaan Minyakita di Kota Pekanbaru mulai langka. Sepeti di Pasar Limapuluh, sejumlah pedagang mengaku stok Minyakita kosong karena memang belum ada pasokan dari distributor.

 

"Sudah tidak ada lagi stok Minyakita sejak minggu kemarin, banyak pembeli yang tanya. Kita ya cuma bisa tawarkan minyak kemasan yang harganya mulai Rp 19.000 sampai Rp 22.000," terang Tina, pedagang di Pasar Limapuluh, Senin 6 Januari 2023.

 

Tina mengaku sempat mendapat pasokan Minyak Kita dari distributor namun dibatasi hanya bisa membeli lima kardus Minyak Kita. Setiap kardus berisi dua belas kemasan Minyak Kita ukuran satu liter.

 

Dirinya cuma mendapat 60 kemasan Minyak Kita sehingga kini sudah ludes terjual. Ia pun mengaku heran ketika pasokan Minyak Kita mendadak langka dalam sepekan belakangan.

 

"Kami dibatasi untuk membeli, cuma bisa lima dus. Di dalam dus ada 12 bungkus minyak ukuran satu liter," ungkapnya.

 

Wanita itu berharap pasokan dari distributor segera sampai ke kios miliknya. Apalagi setiap hari masyarakat datang ke kiosnya menanyai persediaan Minyak Kita yang harganya cuma Rp 14.000 per liter.


 

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin tidak menampik langkanya Minyak Kita di pasaran Kota Pekanbaru. Ia menyebut Minyak Kita kemasan botol maupun kemasan isi ulang sudah langka di pasaran.

 

"Kedua kemasan ini hilang, kita tinjau ke pasar ternyata jumlahnya terbatas. Itu pun cuma satu pedagang menjual stok yang ada," ujarnya.

 

Kelangkaan Minyak Kita ini sudah menjadi catatan khusus dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan RI. Ia berharap nantinya bisa ada regulasi dari pemerintah pusat sebagai solusi kelangkaan Minyak Kita.

 

 

 

 

 

Pihaknya sudah memeriksa ke distributor dan ternyata pasokan kosong di gudang distributor. Zulfahmi menduga awalnya ada penimbunan tapi ternyata pasokan Minyak Kita yang memang sudah tidak ada.

 

"Kita takut awalnya barang itu ditumpuk, kita cek ke gudang. Ternyata memang pasokan belum masuk, kita sudah lihat sendiri," jelasnya.