Politikus Senior Ini Dianggap Layak Sandang Gelar Pahlawan Nasional

Sabam-Sirait.jpg
(Tempo/Amston Probel)

RIAUONLINE - Politikus senior Sabam Sirait kembali disuarakan agar dapat menyandang gelar pahlawan nasional jelang hari lahirnya pada 13 Oktober 2022. Saban yang meninggal dunia pada 29 September 2021 itu dianggap sebagai guru bangsa.

"Sosok guru bangsa yang luar biasa. Semangat keberagamannya harus menjadi contoh untuk generasi muda sekarang," kata Ketua Umum Pospera, Mustar Bona Ventura Manurung dalam keterangannya, dikutip dari Liputan6.com, Rabu, 12 Oktober 2022.

Menurut Mustar, Sabam Sirait sudah sangat layak diberikan gelar pahlawan nasional jika dilihat dari riwayat sejarah panjang Sabam Sirait.

Salain itu, Mustar menilai, Sabam dianggap guru bangsa. Pasalnya, dalam hidupnya selalu mengajarkan tentang nilai-nilai berbangsa dan bernegara.

"Yaitu dengan nilai bergotong-royong, tolong menolong antar sesama, serta semangat saling menghormati satu sama lainnya," jelas dia.

Karena itu, pihaknya siap mengikuti jejak dan semangat Sabam sebagai agen perubahan untuk negeri yang lebih baik kedepan.


"Tugas kebangsaan kita adalah menjaga demokrasi, menjaga Pancasila agar tetap utuh di negara kita Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, dukungan untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada Sabam Sirait juga disampaikan mantan Katua DPR, Akbar Tanjung. Menurut Akbar, banyak hal yang diperjuangkan Sabam Sirait, baik di dalam negeri maupun dunia internasional.

Dukungan diberikan Akbar Tanjung saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik 'Sabam Sirait Berjuang Bagi Demokrasi dan HAM di Indonesia' yang diselenggarakan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (28/3/22).

"Saya mendukung pak Sabam Sirait menjadi seorang pahlawan nasional. Saya menyatakan dukungan saya penuh sebagai pahlawan nasional karena Sabam seorang tokoh Indonesia yang sangat kita hormati," ujar Akbar Tanjung.

Menurut Akbar, Sabam pernah andil dalam forum-forum internasional, menjadi anggota DPR, dan sejumlah organisasi lainnya. Sebab itu, menurutnya, Sabam pantas dijadikan pahlawan nasional.

Selain itu, menurut Akbar, Sabam sejak awal mendukung pendirian organisasi kelompok Cipayung pada Januari 1972. Menurut Akbar, saat itu Sabam ingin Indonesia seperti yang dicita-citakan, yakni dihormati dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia.

"Itu lah yang disampikan kepada saya waktu itu. Saya setuju tokoh-tokoh Cipayung untuk menjadi penerus perjuangan kita Indonesia yang akan datang," kata Akbar.