Harga Daging Sapi Naik, Khairul Rela Rugi Rp 10 Ribu demi Jaga Langganan

daging-sapi.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Harga daging sapi di Kota Pekanbaru diprediksi bakal naik. Kondisi ini menjadi keresahan sejumlah penjual daging sapi di pasar tradisional.

Satu penjual, Khairul mengatakan, kondisi ini seiring naiknya harga daging sapi di Kota Pekanbaru. Penjual di pasaran mesti menaikkan harga daging sapi hingga Rp 20.000.

Para penjual harus menjual daging di atas Rp 140.000 per kilogram agar tidak merugi. Kondisi ini karena ada kenaikan harga belanja penjual daging dari pemasok.

Namun Khairul masih menjual harga daging sapi Rp 130.000 per kilogram dalam dua pekan ini. Meski merugi, dirinya mengaku hal tersebut dilakukan untuk menjaga pelanggan tetap membeli daging darinya.

"Saat ini untuk mempertahankan langganan, selama dua minggu ini dijual 130 ribu, kalau memang tidak bisa ditahan, kami tentu naikkan," ujar penjual daging di Pasar Cik Puan ini.

Ia mengatakan, harga belanja dari pemasok sebenarnya sudah mengharuskan pedagang menjual daging di atas harga normal. Mereka terpaksa menjual daging sapi Rp 150.000 per kilogram pekan depan.


"Kalau melihat harga belanja mestinya minggu depan sudah naik, ya kita lihat. Kalau terus naik terpaksa harga di pasar kita naikkan," ungkapnya.

Khairul pun berharap harga daging sapi kembali normal. Apalagi di masa yang sulit saat ini harga modal pun harus naik sehingga harga daging sapi di pasaran juga naik.

"Kalau dapat harga kembali standar, apalagi masih di masa pandemi ini. Kita kebesaran di modal. Penjual repot, pembeli juga repot," ujar pria berkacamata ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengaku pihaknya masih belum melalukan monitor terkait potensi kenaikan harga daging sapi.

Ia menyebut, pihaknya segera melakukan penelusuran terkait potensi kenaikan harga daging sapi pada awal pekan ini. "Kita masih belum monitor, nanti kita telusuri penyebab kenaikannya," singkatnya.