Zulkarnain Dorong Sekolah Tatap Muka Digelar tapi Guru Harus Sudah Divaksin

Belajar-tatap-muka19.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia sejak Maret 2020. Sejak itu juga, sekolah tatap muka  berganti dengan sekolah online. 

 

Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain  meminta agar sekolah tatap muka sebisa mungkin terlaksana. Apalagi, semenjak pandemi, banyak anak didik yang merasa jenuh belajar dari rumah. 

 

"2020 lalu kita sama sekali tidak ada tatap muka. Boleh dibilang anak-anak yang masuk pada 2020, belum tahu sama sekolahnya. Jadi kalau bisa tatap muka ini dijadikan program bersama dari pusat sampai daerah," katanya. 

 

Walaupun meminta sekolah tatap muka diadakan, Zulkarnain berujar agar tetap mencermati kondisi terkini untuk memutuskan sekolah tatap muka


"Kondisi pusat sama daerah tidak mungkin sama. Jangankan Jakarta, Pekanbaru sama Kampar saja sudah beda. Jadi harus jadi pertimbangan. Kalau zonanya tidak memungkinkan, jangan dipaksa. Tapi kalau bisa, jalankan prokes seketat mungkin," ujarnya. 

 

Lebih lanjut, Zulkarnain berujar, demi menghindari klaster penyebaran Covid-19 di sekolah,  sekolah bisa mentaati aturan yang sudah ditetapkan. Seperti kelas yang hanya boleh terisi 50 persen, prokes 5M, dll. 

 

 

Tidak hanya itu, ia juga meminta pemerintah untuk memastikan vaksinasi guru sebelum gelar pembelajaran tatap muka. 

 

"Jelas. Kecuali guru-guru yang bermasalah secara medis, tentu tidak mungkin. Tapi selagi bisa vaksin, harus divaksin," pungkasnya.