Catatan Jumlah Vaksin Terpakai Amburadul, Vaksin Covid-19 di 28 Rumah Sakit Ditarik

Vaksin-covid-19-Sinovac.jpg
(DEFRI CANDRA/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melakukan penarikan terhadap seluruh dosis vaksin Covid-19 di rumah sakit. Adanya penarikan vaksin ini dalam rangka evaluasi pelaksanaan vaksinasi.

 

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra menyebut, penarikan dosis vaksin karena terdapat data yang tidak cocok. Pihaknya menemukan data vaksin di rumah sakit yang tidak sesuai dengan jumlah persediaan dosis vaksin. 

 

Data jumlah vaksin seharusnya terdapat dalam Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik (SMILE). Ia menyebut, yang menjadi persoalan yakni vaksin disuntikan tapi tidak cocok dengan data P-care.

"Pihak rumah sakit mestinya memasukkan data warga yang sudah suntik vaksin dalam data P-Care. Data ini masuk dalam sistem komputer. Mereka yang sudah suntik vaksin mestinya tercatat. Petugas melakukan input dalam data P-care," jelasnya, Selasa 8 Juni 2021.

 

Lebihlanjut dikatakannya, petugas di rumah sakit juga harus memasukkan data warga penerima vaksin secara manual ke data excel. Ia menyebut bahwa vaksin yang keluar tidak tercatat di P-Care. 

 

"Datanya tidak cocok, wali kota dan dinkes provinsi mempertanyakan itu. Sebab vaksin yang terpakai di rumah sakit tidak terdata dengan baik," jelasnya.

 

Arnaldo menegaskan, pemerintah kota tidak punya regulasi untuk mengakses P-Care. Ia ingin memastikan jumlah vaksin yang sudah terpakai di setiap rumah sakit.

 

 


 

 

"Data ini jadi pertimbangan kementian menambah pasokan vaksin ke Kota Pekanbaru. Namun data di P-Care tidak mereka input," jelasnya.

 

Kondisi ini membuat pihaknya mengambil kebijakan menarik seluruh dosis vaksin yang ada di Kota Pekanbaru. Ia menarik vaksin dari 28 rumah sakit.

 

"Kita ingin memeriksa proses pencatatan vaksin. Ada petugas yang bakal memeriksa pencatatan vaksin," ujarnya. 

 

Arnaldo menuturkan, Kementerian Kesehatan RI mengira bahwa pasokan vaksin di Kota Pekanbaru masih ada. Pasalnya Kementerian tidak mengetahui jumlah pasokan vaksin yang ada.

 

"Jadi ada ketimpangan antara vaksin yang terpakai dan yang tercatat di rumah sakit," jelasnya.

 

Arnaldo mengaku belum bisa memastikan jumlah vaksin yang bakal ditarik. Pihaknya masih menunggu pengiriman vaksin ke 

UPT Instalasi Farmasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

 

"Kami sudah menyurati seluruh direktur rumah sakit untuk mengembalikan vaksin yang ada. Mereka harus mengembalikan vaksin terhitung sore kemarin," terangnya.