Sikari Ajak Mahasiswa Kritis Lewat Kartun Jenaka

Sikari-Riau.jpg
(Sigit)

Laporan: Sigit Eka Yunanda 

 

RIAUONLINE, PEKANBARU - Sindikat Kartunis Riau (Sikari) adakan diskusi membahas fenomena kartun opini sebagai bagian informasi dan meme di tengah arus informasi yang sangat deras.

 
Bertempat di gedung teater, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Sultan Syarif Kasim ( UIN Suska) Riau, Selasa 26 Maret 2019. Sikari mengajak peserta menyederhanakan informasi melalui kartun opini. 

Kartunis senior, Furqoni Elwe mengatakan bahwa kartun merupakan media yang efektif dalam Mengkritisi dan menyuarakan keresahan akan kondisi sosial bahkan politik. Sejumlah tingkah polah para politisi baik nasional maupun di Riau tidak luput dari kreasi-kreasi "nakal" para kartunis. Calon Gubernur yang tetiba baik, anggota legislatif yang mengambil keuntungan dari posisinya, timses paslon, bahkan pola komunikasi sosmed masyarakat adalah sedikit dari banyaknya kartun opini.


Sementara Eko Faidzin atau lebih akrab dikenal sebagai @fakkartun di lini media instagram mengatakan bahwa kartun merupakan meme yang ampuh dalam menyebarkan nilai atau pesan pada khalayak. Atas dasar itulah Eko lebih mengutamakan pesan yang membangun dalam setiap karya-karyanya. 

Lebih jauh Sikari mengajak peserta untuk kritis dalam menerima dan menyebar meme. Hindari hoax dan kartun yang menyerang pribadi seseorang. " jika menerima meme maka cek terlebih dahulu. Terlebih jika mungkin menyakiti orang lain kendati lucu-lucuan lebih baik tahan dulu, cukup untuk konsumsi pribadi" ujar Eko Faidzin.

Terkait dengan kebebasan berekspresi, para kartunis ini menyatakan berupaya tetap profesional dalam berkarya dan ikut pada kebijakan media jika karyanya dimuat ataupun UU ITE jika memuat pada akun media sosial masing-masing. 

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dr. Nurdin mengapresiasi kegiatan ini serta berharap ada regenerasi komikus-komikus opini baru dengan ide-ide yang lebih segar. "Sangat luar biasa sekali para kartunis ini, Merangsang berpikir dan melihat sesuatu di luar yang terlihat. Tidak semua orang yang bisa menggambar bisa menjadi kartunis, sebab yang mahal dan orisinil itu idenya" ujar Dekan FDK.


"Kartun opini sebagai bagian dari seni dan kreativitas akan terus bertumbuh dan berkembang namun satu hal yang harus tetap dipertahankan yaitu idealisme pada kebenaran" tutup Dekan FDK.