Jadi Gubernur Riau, Syamsuar Dihadapkan Persoalan Kebakaran Hutan dan Lahan

Syam-edi-nast.jpg
(ist)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar - Edy Natar Nasution langsung dihadapkan dengan persoalan kebakaran hutan dan lahan begitu dilantik Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019.

Presiden Jokowi berpesan segera mengatasi kebakaran lahan yang saat ini terjadi.

"Tadi presiden menyampaikan kepada saya, bagaimana kita agar mengatasi kebakaran hutan dan lahan, tidak terjadi lagi di Riau. Akan dicari solusinya lagi kedepan bisa lebih baik," kata Syamsuar, usai dilantik.

Diakhir masa jabatan Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Selasa kemarin, Pemerintah Riau menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan menyusul semakin meluasnya kebakaran lahan di sejumlah wilayah, terutama di wilayah pesisir. Status siaga Karhutla ditetapkan hingga sembilan bulan kedepan.


Penetapan status siaga hingga sembilan bulan memang tergolong lama dibanding tahun- tahun sebelumnya. Pertimbangannya, ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru menyebutkan Riau bakal dilanda musim kemarau cukup panjang hingga Oktober 2019 mendatang.

“Sekarang ini di Riau sudah memasuki musim kering, kita perlu mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan,” tambahnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau riau mencatat, kebakaran lahan sudah terjadi sejak awal januari 2019, kebakaran semakin meluas karena musim panas melanda wilayah pesisir hingga membakar lahan terutama di wilayah gambut mencapai 842 hektare.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi cukup masif di wilayah pesisir, kabut asap sisa kebakaran lahan sempat memperburuk kualitas udara di wilayah Dumai dan Rokan hilir pada level berbahaya.